Peserta ‘ Ngopi Coi ’ FKPT Sulbar Konsisten Gunakan APD Covid-19

SBChannel.id, Mamuju – Masih merebaknya penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk di wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), membuat pihak panitia penyelenggara  Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia (Ngopi Coi) memperketat  dan mematuhi protocol kesehatan.

Panitia penyelenggaran kegiatan yakni Forum Koordinasi Pemberantasan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulbar terlihat cukup konsisten menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh peserta agar memakai alat pelindung diri (APD).

Saat registrasi sebelum memasuki ruang pertemuan di Matos Hotel, Mamuju pada Rabu (14/10/20), panitia sudah mulai mewanti-wanti setiap peserta diwajibkan mencuci tangan, menggunakan masker, menggunakan sanitizer, bahkan hingga mengatur jarak diantara satu sama lainnya.


Tidak hanya itu, di dalam ruangan pertemuan pun, masih terlihat pengaturan jarak (social distance) antara peserta di mana tempat duduk (kursi dan meja) cukup terjaga jaraknya. Hanya saat sesi foto bersama jelang berakhirnya acara saja peserta berdekatan satu sama lainnya. Sesi foto bareng Itu pun hanya berlangsung sesaat saja.

FKPT Sulbar yang bekerjasama dengan Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) ini pun membagi-baikan hand sanitizer dan masker kepada masing-masing peserta yang terdiri atas praktisi media massa, wakil dari pers kampus dan mahasiswa, Babinsa, Babinkamtibmas, staf humas Polda Sulbar, staf Penrem Korem 142 Tatag, humas dari sejumlah instansi lainnya serta aparat desa.

Ketua FKPT Provinsi Sulbar H Muh Imran Idris pada kesempatan ini menyampaikan bahwa ada dua virus yang membahayakan kehidupan masyarakat saat ini. Yaitu, virus corona (Covid-19) dan virus radikalisme.

Hanya saja, kata dia, utuk memerangi atau mengantisipasi virus corona tersebut, masyarakat harus melakukan  dengan menjaga jarak, sedangkan virus radikalisme harus dilakukan dengan bergandengan tangan.

“Ada bahaya halus dan bahaya kasar. Bahaya halus yaitu penyebaran Covid-19, bahaya keras yaitu penyebaran paham atau ajaran radikalisme,” ujar Suparman Sopu, Sekretaris FKPT Sulbar pada talkshow  pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme melalui FKPT Sulbar bidang media massa, hulum, dan humas.

Talkshow secara live oleh RRI Mamuju tersebut menghadirkan pembicara yakni Kolonel Solahuddin Nasution (Deputi Bina Masyarakat BNPT), Devi Rahmawati (Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia) , dan Muh Ilham Idris, Wakil Direktur Harian Radar Sulbar. (Ishaka/SBChannel.id)