IDP Beri Wejangan Kepada Pengurus IKA Unhas Betapa Pentingnya Mendidik Anak

MAJENE – Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Wilayah Sulawesi Barat Muhammad Idris DP memberikan wejangan betapa pentingnya orang tua untuk mendidik anak.

Menurutnya, keberhasilan anak dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas peran orang tua. Sebab mendidik anak dan menyekolahkan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Bahkan merupakan kewajiban yang diemban oleh orang tua. Dukungan orang tua kepada anaknya, merupakan spirit utama bagi seorang anak.

Hal itu disampaikan pada acara buka puasa bersama tim Amaliah Ramadan IKA Unhas Sulbar, Sabtu 23 Maret 2024. Bertempat di Hotel Villa Bogor. Yang terletak di jalan Lettu Muhammad Yamin. Lingkungan Leppe, Kelurahan Lembang, Banggae Timur, Majene.


Waktu menunjukkan Pukul 18.15 Wita. Itu berarti tinggal dua menit lagi waktu berbuka Puasa. Muhammad Idris DP yang mulai akrab dipanggil IDP memanggil semua tim amaliah ramadan yang juga Pengurus IKA Unhas Sulbar menuju meja yang telah disiapkan di restoran terbuka Hotel Villa Bogor.

Tim amaliah ramadan yang baru saja selesai membagikan 100 buah paket ramadan 1445 hijeriyah tahun ini di Majene lalu berkumpul. Bersiap untuk berbuka puasa bersama.

IDP memilih tempat duduk yang mengarah ke barat. Terlihat jelas awan sudah mulai berwarna mega merah. Sesaat lagi masuk waktu magrib atau berbuka puasa.

Ketika berbuka puasa, IDP lalu meneguk air putih lalu menikmati penganan kue lupis yang tersedia. Bentuknya segi tiga. Kue lupis adalah peganan beras ketan yang biasanya menggunakan pewarna berwarna hijau, ditaburi kelapa parut lalu disiram dengan air gula merah.

Selain kue lupis, tersedia pula menu buka puasa penganan pisang ijo dan kue tetu.

Menurut IDP, kue lupis akan lebih nikmat bila pewarna warna hijau berasal dari sari daun pandan. Apalagi bila parutan kelapanya berasal dari kelapa terpilih. Tidak terlalu muda. Tidak terlalu tua. Sehingga terasa parutan kepalanya yang empuk.

Rupanya, IDP memang sangat suka kue lupis. Waktu sekolah di SMAN 1 Majene, dulu SMAN 165 Majene kebiasaannya selalu membeli penganan kue lupis di sekolah. Hanya saja tempo dulu kue lupis tidak berbentuk segitiga. Tetapi berbentuk lingkaran pipih. Diiris dengan menggunakan benang atau tali tasi.

Selanjutnya IDP meneguk secangkir kopi. IDP pun menceritakan masa-masa kecilnya di kampung, tepatnya di Kabiraan, Kecamatan Ulumanda. Betapa senangnya bila memetik atau memungut biji kopi di kebun.

“Dari dulu memang saya suka minum kopi. Minuman di kampung kita dulu yah kopi. Gulanya dari gula aren,” ujar IDP yang juga Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Provinsi Sulawesi Barat, lalu mengajak salat magrib berjamaah.

Seusai shalat magrib kemudian dilanjutkan makan bersama. IDP pun lalu teringat masa lalunya ketika bersekolah di Majene. “Waktu SMA dulu, saya menginap di rumah tante. Di kampung padat itu, sambil menunjuk pemukian warga majene yang begitu padat. Bila bulan ramadan, saya selalu berbuka puasa di masjid,” ujarnya.

IDP lalu melanjutkan cerita suka dukanya dalam menunutut ilmu. Mulai dari SDN 1 Taukong, SMPN 1 Malunda, SMA di Majene, Kuliah di Jurusan Pemerintahan Unhas, S2 di Universitas Indonesia dan S3 di Unhas. Ceritanya tentu sangat panjang.

Yang pasti menurut IDP, peran kedua orangtuanya Daeng Pagunu dan Junida sangat besar dalam membentuk karakternya untuk bekerja keras, utamanya dalam menuntut ilmu. “Alhamdulilah, saya selalu bersyukur kedua orangtua selalu mendorong untuk menuntut ilmu,” ujarnya.

Orangtua IDP memang termasuk orang terpandang di kampungnya. Ayahnya Daeng Pagunu yang tinggal di Kabiraan adalah Tomakaka Ulumanda. Jelas, tentu mempunyai pengaruh yang sangat kuat, walau dengan leadership tradisional.

IDP yang terbilang sukses menduduki jabatan penting di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, hingga akhirnya sebagai Sekretaris Provinsi Sulbar sejak tahun 2018, juga berhasil mendidik keempat orang anaknya.

Kesuksesan mendidik keempat orang anaknya juga tidak terlepas dari peran seorang istri bernama Prof. Kartini Hanafi. Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Semua anaknya sukses sukses menyelesaikan pendidikannya. Putra Sulungnya, M Ikram Ulman Idris adalah alumni Fokuoka Jepang, Kyushu University. Kini menjadi dosen di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Anak kedua seorang putri, Nurul Iska Ulmarika berhasil menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Unhas, yang kini juga menjadi dosen di Unhas.

Anak ketiga, Muhammad Istiansyah Ulman Idris menyelesaikan pendidikan di Newcastle University Inggris. Anak ketiga ini mengikuiti jejak sang ibu sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas.

Sementara anak bungsunya, Muhammad Irfan Ulman Idris telah menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas. Kini sementara koas sebagai program profesi untuk meraih gelar dokter gigi (drg). (***)