SDN 66 Sibunoang Tingkatkan Outdoor Study

Guru bersama Siswa SDN 66 Sibunoang melaksanakan Outdoor Study.

MAJENE – Proses pembelajaran atau kegiatan pengajaran merupakan inti dari proses pendidikan di sekolah di dalamnya terjadi interaksi berbagai komponen pengajaran, yang terdiri dari guru, siswa dan materi pelajaran.

Interaksi tiga komponen ini, melibatkan berbagai sarana prasarana, seperti, metode, media, dan penataan suasana belajar yang mendukung, sehingga terciptalah tujuan pembelajaran yang diharapkan, karena guru memegang peranan sentral dalam proses belajar siswa di dalam kelas.

Seperti kegiatan outdoor study yang selama ini dilaksanakan pihak SDN 66 Sibunoang di lokasi Tombang Lingkungan Segeri Kelurahan Baruga Dhua Kecamatan Banggae Timur diikuti siswa SDN 66 Sibunoang kelas IV, V dan VI.


“Kegiatan outdoor study 1 dilaksnakan pada 4 Maret 2022 dan Outdoor Study 2 dilaksanakan pada tangal 12 Nopember 2022,” terang Muhammad Yusuf J Guru SDN 66 Sibunoang, Minggu (21/07/2024).

Diterangkan, outdoor study dilaksanakan secara kolaborasi tenaga pendidik dan kependidikan SDN 66 Sibunoang dengan Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4 yang ditugaskan di SDN 66 Sibunoang serta Mahasiswa KKN UNM Makassar.

“Dengan selesainya kegiatan ini, tentu diharapkan siswa semakin giat untuk belajar, mampu berkreasi, berinovasi, guru dan penanggungjawab pendidikan menemukan metode baru pembelajaran, terciptanya pembelajaran yang kreatif, meningkatnya prestasi siswa dan sekolah,” harapnya.

Yusuf menjelaskan, pada pelaksanaan outdoor study terdapat sejumlah materi, diantaranya identifikasi hewan dan tumbuhan, literasi dan numerasi, secara berkelompok menyusun deskripsi.

“Selain literasi, siswa juga dituntut tentang numerasi yang dapat memahami lebih detail satuan ukuran, seperti satuan waktu, satuan meter dan berat. Pembelajaran agama Islam dilakukan pada kegiatan isoma, setelah shalat berjamaah guru menyampaikan ceramah agama,” jelasnya.

Yusuf yang juga selalu penggiat Alam ini mengulas, outdoor study adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa belajar di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk sebagai media belajar.

“Metode ini dapat menciptakan suasana belajar siswa yang aktif, sehingga diperlukan pemilihan metode yang tepat agar keaktifan siswa dapat dimunculkan kreatifvitas,” ujarnya.

Ia mengatakan, outdoor study merupakan kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas yang melibatkan siswa secara langsung dengan lingkungan sekita, sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga, pembelajaran di luar kelas lebih mengacu pada pembelajaran kontekstual yang akan berpengaruh pada kecerdasan para siswa.

“Dengan metode outdoor study siswa akan terbantu untuk lebih kritis, menjadikan siswa lebih semangat dalam belajar, lebih berkonsentrasi pada materi pelajaran, lebih berani mengemukakan pendapat dan membuat siswa lebih aktif dalam meningkatkan minat belajar,” paparnya.

Ia mengungkapkan, melalui metode outdoor study lingkungan di luar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar. “Kurikulum merdeka yang diharapkan dalam pelaksanaannya adalah pembelajaran yang berfokus pada siswa dan guru sebagai motivator, artinya guru sebagai pembimbing atau pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan,” ungkapnya.

Outdoor study lanjutnya, siswa mampu mengembangkan kreativitas serta inisiatif secara personal, memberi kesempatan untuk peserta didik dalam merasakan secara langsung pada materi yang tengah disampaikan, mampu memanfaatkan sumber yang ada di lingkungan sebagai media pembelajaran.

“Outdoor study telah dilaksanakan kedua kalinya dengan tema Outddor Study 1 adalah ā€œMenimbah ilmu di ladang pak taniā€ dan pada Outdoor Study 2 ini adalah ā€œJelajah Alam Sekitarā€. Outdoor study dilaksanakan sejak Pejabat (Plt) Kepala SDN 66 Sibunoang Surini sampai sekarag Kepala SDN 66 Sibunoang depenitif Nawawi,” tambahnya. (hfd)