Pemberangkatan CJH Tambahan Tunggu Koordinasi Pemkab Majene

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Majene H. Muslim melakukan perekaman biometrik kepada peserta CJH tambahan di Kantor Kemenag Majene.

MAJENE – Indonesia mendapat tambahan 8.000 kursi haji untuk para Calon Jamaah Haji (CJH) 1444 Hijriyah tahun ini.

Dari jumlah kuota ini, terdapat 114 dialokasikan untuk wilayah Sulawesi Barat (Sulbar). “Untuk Kabupaten Majene mendapat kuota 41 kursi jamaah haji,” sebut H. Muslim Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Majene, Senin (12/06/2023).

Tambahan kuota jamaah haji lanjutnya, setelah terbitnya peraturan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI Tentang Petunjuk Teknis (Juknis).


“Untuk pelayanan pelunasan jamaah haji sudah terlaksana sejak minggu yang lalu, dan akan berakhir pada Senin 12 Juni 2023 atau hari ini,” jelasnya.

Dituturkan, pemberangkatan CJH tambahan kuota direncanakan pada 1 minggu atau 9 hari ke depan, yaitu pada tanggal 19 atau 20 Juni 2023. “Jadwal pemberangkatannya saat ini kita masih menunggu kesepakatan dalam rapat koordinasi dengan Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Muslim menjelaskan, peserta CJH tambahan kuota telah menyelesaikan beberapa kegiatan untuk kelengkapan dokumen, seperti pengurusan paspor, kesehatan dan lainnya.

“Di seksi Penyelenggaraan haji membuka jadwal pelayanan pada Sabtu dan Minggu untuk memudahkan pelayanan kepada peserta jamaah haji yang masuk kouta tambahan,” akunya.

Disebutkan, jadwal penerimaan jamaah haji tambahan kuota di Asrama Haji Sudiang Makassar pada tanggal 20 malam Juni, pukul 20 Wita. “Dan selanjutnya diterbangkan pada tanggal 21 Juni, dengan kloter 43 yang merupakan kelompok terbang terakhir dari Embarkasi Makassar langsung menuju Jeddah dan Makkah,” terangnya.

Terkait 3 orang CJH dari kloter 18 yang belum sempat diterbangkan, Muslim menjelaskan, masih menunggu informasi dari tim kesehatan embarkasi Makassar.

“Dari 2 orang peserta jamaah haji ini tergantung informasi tim kesehatan embarkasi Makassar, apakah bisa diterbangkan atau tidak, dan 1 orang hanya terkendala dokumen dan dapat diberangkatkan setelah kita komunikasikan, pada prinsipnya kami belum melakukan pembatalan kepada 2 orang peserta jamaah haji,” akunya. (hfd)