MAJENE – Antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Majene sering terjadi selama kurang lebih sebulan terkahir.
Pemandangan antrean ini, terlihat di SPBU 74 914 57 Lembang Kecamatan Banggae Majene berdasarkan monitoring dari pihak Unit Ekonomi Polres Majene pada, Kamis (25/07/2024).
Untuk mengetahui penyebab antrean panjang itu, Anggota Unit Ekonomi Polres Majene Bripda Zulfikar Rahman berkoordinasi Manajer SPBU 74 924 57 Lembang.
Dalam keterangannya, sejak Juli 2024 kondisi SPBU Lembang sering terjadi antrean dan hampir semua SPBU yang ada di wilayah Sulbar termasuk Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Salah satu penyebabnya adalah distribusi BBM dari Pertamina ke SPBU kadang tidak sesuai jadwal dan kouta yang terkirim kadang kurang, dari 16 ton menjadi 8 ton sementara pengguna semakin meningkat,” terangnya.
Dijelaskan, saat ini para sopir lintas provinsi biasanya tidak mengisi di SPBU Lembang. “Artinya, di mana ada peluang untuk mengisi BBM di situlah singgah sehingga kendaraan sering terjadi antrean, di tambah kondisi SPBU Lembang tidak memiliki area parkir yang cukup,” ujarnya.
Keterbatasan area parkir di SPBU Lembang lanjutnya, menyebabkan para pengendara lainnya terganggu. “Kendaraan berjejer di jalan trans Sulawesi di depan SPBU Lembang itu karena melakukan antrean, sehingga penggunaan jalan lainnya sedikit merasa terganggu,” jelasnya.
Seiring dengan perkembangan jaman Kabupaten Majene setiap tahun mendapat tambahan jumlah penduduk terutama dari kalangan mahasiswa. “Saat ini Kabupaten Majene telah berdiri beberapa Universitas Negeri maupun Swasta yang setiap tahunnya menyedot peminat dari luar Sulbar yang notabene rata-rata menggunakan kendaraan,” sebutnya.
Ditempat yang sama, penanggung jawab SPBU Lembang Hasan Basri menyampaikan, untuk pertanggal 1 September 2024 di wilayah Sulbar akan di berlakukan pengisian dengan menggunakan Barcode. “Pemberlakuan Barcode tentu kita berharap antrean di SPBU segera dapat diatasi,” harapanya. (hfd)