Mengimbau Santri Cegah Covid-19

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Dr HM Muflih B Fattah, MM bertindak sebagai pembina upacara pada peringatan Hari Santri Nasional, Kamis (22/10/2020).

SBChannel.id, Mamuju – Kamis 22 Oktober 2020. Jam masih menunjukkan pukul  07.00 wita. Terlihat satu persatu santri sudah memasuki halaman upacara Madrasah Tsnawiah Negeri 1 Mamuju. Mereka datang lebih awal. Untuk persiapan mengikuti upacara bersama.

Bersyukur, hari itu cuaca cerah. Para santi berasal dari madrasah se Kabupaten Mamuju. Mereka datang dengan pakaian nuansa Islami. Untuk perempuan, ada yang memakai pakaian terusan putih dipadu jilbab warna putih pula. Ada yang berpakaian putih-abu-abu dengan dipadu jilbab putih. Ada yang berpakaian putih-putih dengan dipadu jilbab putih. Ada pula yang berpakaian putih-hitam dengan dipadu jilbab warna hitam pula.

Pakaian santri laki-laki agak menarik. Selain pakaian putih-abu-abu dengan kopiah hitam di kepala, ada pula yang memakai pakaian gamis warna putih. Ciri khas pakaian orang arab modern. Yang menarik pula karena ada yang memakai baju koko warna putih dipadu sarung putih atau sarung warnahitam. Mereka pun terlihat lebih Islami dengan kopiah hitam di kepala.


Nuansa ini menunjukkan betapa spesialnya upacara yang akan dilaksanakan hari itu. Yah, mereka akan mengikuti upacara Hari Santri Nasional tahun 2020. Dan yang lebih spesial karena Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Dr HM Muflih B Fattah, MM bertindak sebagai pembina upacara.

Saat upacara dimulai, walau sederhana namun semua dalam keadaan hikmat. Muflih B. Fattah yang bertindak sebagai pembina upacara tampil dengan nuansa Islami pula. Mengenakan baju putih lengan panjang dipadu sarung warna hijau tua. Beliau pun tampak berwibawa dengan kopiah hitam di kepalanya. Tidak lupa pula memakai masker standar pencegahan corona virus diseasi-19 (Covid-19)

Ajudan pembina upacara juga tampil mengesankan dengan baju koko lengan pendek. Dipadu sarung warna putih dan kopiah hitam di kepala. Dia memegang map warna batik di tangan kanan yang berisi sambutan. Ajudan pun tidak lupa memakai masker.

Memang, peringatan Hari Santri Nasional 2020 yang dilaksanakan di MTsN 1 Mamuju dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19. Semua yang terlibat dalam prosesi upacara diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak.

Apalagi, Hari Santri Nasional tahun ini dijadikan sebagai momentum dalam mendorong kemandirian dan kekhasan pesantren di tengah pandemi covid-19. Pesantren dan madrasah diharapkan mampu melewati pandemi covid-19 dengan baik. Pengelola dan para santri  diharapkan tetap dalam kondisi sehat walafiat.

Sebagai pembina upacara, Muflih B Fattah menyampaikan Sambutan Menteri Agama Republik Indonesia, Jend. TNI (Purn) Fachrul Razi pada Upacara Bendera Hari Santri Nasional 2020 lingkup Kanwil Kemenag Sulbar dan madrasah se-Kabupaten Mamuju.

Peringatan Hari Santri Nasional 2020 mengangkat tema “Santri Sehat, Indonesia Kuat’. Isu kesehatan diangkat berdasar fakta bahwa dunia internasional, tak terkecuali Indonesia saat ini tengah dilanda pandemi global Covid-19.

Pesan dan harapan Menteri Agama supaya semua pihak berikhtiar agar pandemi Covid-19 segera berakhir, secara khusus dalam lingkup pesantren. Tentu dengan modal utama kedisiplinan yang menjadi tradisi dalam lingkungan pesantren dan madrasah.Tradisi kedisiplinan bisa menjadi menjadi bekal memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Upacara peringatan Hari Santri Nasional 2020 juga dirangkaikan dengan pembacaan ikrar Santri Indonesia dan lantunan lagu Mars Santri. Pembacaan ikrar di ikuti perwakilan peserta upacara dari beberapa Madrasah di Kabupaten Mamuju, dengan tetap menjalankan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19.

Dalam penyampaian sambutan Muflih B Fattah berharap agar pandemi covid-19 segera berakhir. Semuanya dapat  terwujud bila ada upaya dan berikhtiar maksimal dengan melaksanakan protokol kesehatan dan meningkatkan imun serta tidak lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Muflih B Fattah juga menyampaikan bahwa selain melaksanakan upacara di MTsN 1 Mamuju, juga akan mengikut upacara virtual secara nasional. Tentu dengan penerapan ketat protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.

Kepada para peserta upacara, Muflih B Fattah juga berpesan agar santri sejatinya selalu mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mencintai Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia. Termasuk diharapkan ikut mendorong suksesnya Pemilihan Kepala Daerah yang akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember 2020.

Di akhir upacara, para pejabat Eselon III dan IV lingkup Kemenag dan tamu undangan serta peserta Upacara dihibur dengan penampilan Grup Marawis dari Madrasah Aliah Negeri 1 mamuju.

Diketahui Hari Santri dalam sejarahnya, lahir melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan tanggal 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa yang menjadi sejarah pada tanggal 10 November 1945 yang kita diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Sejak Hari Santri Nasional ditetapkan pada tahun 2015, selalu diselenggarakan peringatan setiap tahunnya dengan tema yang berbeda. Secara berurutan pada tahun 2016 mengusung tema “Dari Pesantren untuk Indonesia”. Tahun 2017  “Wajah Pesantren Wajah Indonesia”,  Tahun 2018 “Bersama Santri Damailah Negeri”. Meneruskan tema tahun 2018, peringatan Hari Santri 2019 mengusung tema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”. Dan pada Tahun 2020 ini mengusung tema “Santri Sehat, Indonesia Kuat”.

Usai bertindak sebagai pembina upacara, kepada wartawan Muflih B Fattah menyampaikan bila peringatan Hari Santri Nasional tahun ini tentu berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Pandemi covid-19 menjadi alasan utama supaya peringatan Hari Santri Nasional tahun ini dilaksanakan sesederhana mungkin.

Salah satu tujuannya adalah untuk menyukseskan program prioritas pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19. Untuk itu Muflih B Fattah mengimbau kepada santri untuk selalu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19, dapat dirangkum sebagai berikut:

  1. Jaga kebersihan tangan. Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, apabila permukaan tangan tidak terlihat kotor. Namun, apabila tangan kotor maka bersihkan menggunakan sabun dan air mengalir.
  2. Jangan menyentuh wajah. Dalam kondisi tangan yang belum bersih, sebisa mungkin hindari menyentuh area wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut.
  3. Terapkan etika batuk dan bersin. Ketika kita batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh. Jika virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka orang lain bisa terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita.
  4. Pakai masker. Bagi Anda yang memiliki gejala gangguan pernapasan, kenakanlah masker medis ke mana pun saat Anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain.
  5. Jaga jarak. Untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, kita harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.
  6. Isolasi mandiri. Bagi Anda yang merasa tidak sehat, seperti mengalami demam, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas, diminta untuk secara sadar dan sukarela melakukan isolasi mandiri di dalam rumah.
  7. Jaga kesehatan. Selama berada di dalam rumah atau berkegiatan di luar rumah, pastikan kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama beberapa menit, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga ringan. Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kesehatan selama masa pandemi ini. (***)