Cegah Stunting, Tim PKMS Unsulbar Perkenalkan Produk Olahan Kelor

Dosen Unsulbar saat melakukan PKMS di Desa Laliko Kecamatan Campalagian Kabupaten Polman, Sabtu (22/07/2023).

MAJENE – Pencegahan stunting tidak hanya melalui program pemerintah namun juga dibutuhkan peran masyarakat bersama pihak lainnya secara komprehensif.

Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak ini, Dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) tidak tinggal diam dengan melakukan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS).

Kegiatan PKMS dalam rangka memperkenalkan salah satu pangan nabati yang sebenarnya memiliki nilai gizi tinggi yakni daun kelor.


“PKMS dilaksanakan di area Gonda Mangrove Park, Desa Laliko Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar bersama Komunitas Sahabat Pesisir selaku mitra PKMS,” terang Nurhidayah seorang Tim PKMS, Sabtu (22/07/2023).

Kegiatan PKMS dikemas dengan tema “PKM Produk Inovasi Olahan Daun Kelor Moringa Oleifera yang terdiri dari Burger, Es Teh, Cilok, Keripik atau BESTIE. “Hal ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan stunting di wilayah ini,” ujarnya.

Dijelaskan, daun kelor memiliki kandungan Quercetin yang merupakan salah satu antioksidan yang dapat membantu mereduksi tekanan darah. “Tim PKMS melakukan demonstrasi cara pembuatan sejumlah olahan makan berbahan dasar kelor,” sebutnya.

Ditempat yang sama, Ketua Komunitas Sahabat Pesisir Azhari juga menuturkan, masyarakat sangat perlu mengetahui manfaat dan cara mengolah kelor dengan tepat.

“Kepada ibu-ibu diharapkan bisa mulai mempraktikkan cara mengolah kelor yang tepat di rumahnya,” harap Azhari.

Ketua Pelaksana PKMS Firdaus juga berharap edukasi tentang pengolahan makanan berbahan dasar daun kelor untuk mencegah stunting.

“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi warga Desa Laliko, utamanya ibu-ibu agar dapat mengolah tanaman kelor menjadi aneka masakan inovatif yang bernilai gizi tinggi sehingga diharapkan melalui makanan yang bergizi kita dapat mencegah kasus stunting di Sulawesi Barat,” harapnya. (hfd)