MAJENE – Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama RI Kota Makassar bersama Persatuan Guru Republik Indonesia Sulsel menyalurkan bantuan untuk korban gempa di Sulbar.
Kegiatan Kemanusiaan adalah yang bersifat meringankan penderitaan sesama manusia yang tidak membedakan agama atau kepercayaan, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, atau kriteria lain yang serupa.
Kegiatan ini, dilakukan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Kota Makassar bersama Pegawai Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulsel Peduli Kemanusiaan Pray For Mamuju-Majene Sulbar dengan menyerahkan bantuan kebutuhan pokok untuk korban bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju-Majene.
“Ratusan paket bantuan korban gempa bumi ini, hasil donasi para anggota BDK Makassar bersama anggota PGRI Sulsel,” terang Juhrah Kepala BDK Makassar yang juga Ketua Tim Satgas Kemanusiaan gempa Sulbar setelah menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada Kasi Haji dan Umrah Kemenag Majene H Muslim, di halaman Kantor Kemenag Majene, Sabtu malam (30/01/21).
Juhrah didampingi Wakil Ketua PGRI Sulawesi Selatan Basri menyebut, bantuan sembako untuk meringankan beban para korban yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Majene dan Mamuju. “Meski tidak seberapa nilainya, namun kita harapkan dapat sedikit meringankan beban saudara kita yang terdampak bencana, semoga tetap dalam lindungan yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Majene juga Ketua Tim Kemenag Majene Peduli Gempa Bumi Majene dan Mamuju H Musim mengucapkan terimakasih kepada BDK Makassar bersama PGRI Sulsel atas kepeduliannya untuk membantu korban bencana alam di wilayah Kabupaten Majene dan Mamuju.
“Sebelumnya kita juga menyalurkan bantuan serupa datangnya dari beberapa Kabupaten, diantara Kabupaten Wajo, Bantaeng, Luwu, dan beberapa Kabupaten lainnya serta Kanwil Kemenag Sulsel. Dan semua bantuan tiba di Kantor Kemenag Majene dan sudah disalurkan, karena Kemenag Majene diamanahkan untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana gempa bumi di Majene dan Mamuju,” jelasnya. (abd. hafid)
