Panen Rupiah dari Kebun Halaman Sekolah

KEBUMEN – Kegiatan pembelajaran secara daring membuat lingkungan SMA Negeri I Pejagoan, Kebumen menjadi sepi karena ketidakhadiran peserta didik.

Hanya guru dan karyawan yang hadir ke sekolah, dengan jadwal yang sudah diatur agar tak terlampau ramai.

Sepinya lingkungan sekolah dimanfaatkan guru dan karyawan melakukan kegiatan ringan di waktu senggang.

Di antaranya main ping pong dan merawat tanaman hias di kebun sekolah.


Merawat tanaman hias lebih dipilih staf tata usaha Habib Marzuki, SE. Dibantu Yasir Abdullah, tenaga keamanan di lingkungan SMA N 1 Pejagoan.

“Di sekolah ada program Adiwiyata, lalu tanaman kami perbanyak, dikembangbiakkan, untuk menambah koleksi. Sebagian lalu dijual. Dibeli khususnya oleh guru dan karyawan sekolah serta penggemar tanaman hias umumnya,” ujar Habib, Jumat (8/1/2021).

Sisi positif dari kegiatan merawat tanaman hias, imbuh Habib, lingkungan sekolah seperti di depan Smanja Mart terlihat makin segar dengan aneka tanaman hias yang subur dan terawat.

Menurut Yasir Abdullah, cara merawat berbagai tanaman hias cukup mudah. Yang rutin ia lakukan yakni penyiraman dan pemupukan serta penyemprotan hama secara berkala.

Selain itu, penanaman tanaman-tanaman yang sudah penuh dalam satu pot mempercepat proses perkembangbiakan.

“Anakan tanaman bunga yang sudah muncul cukup banyak dalam satu pot atau polibag segera dipisahkan dalam beberapa pot atau polibag baru,” kata Yasir, dilansir Siberindo.co.

Kegiatan merawat tanaman bunga yang pada awalnya hanya untuk mengisi waktu luang ini, ungkap Habib, kemudian berkembang menjadi usaha kecil-kecilan tapi menghasilkan.

Jenis-jenis tanaman yang ada seperti myana, aglaonema, sensivera, adenium, bougenvile, anggrek, tumbuh subur dan beranak pinak-pinak dengan cepat.

“Pembeli mulanya hanya dari kalangan sendiri. Bapak/ibu guru dan karyawan yang mempunyai hobi berkebun yang menjadi pelanggan pertama tanaman bunga di SMA N 1 Pejagoan. Selanjutnya kami promosikan online lewat status WA,” ujar Habib.

Tak disangka, hasil penjualan tanaman bunga dalam satu bulan meski dengan promosi dan pelanggan yang terbatas dapat meraup omzet rupiah Rp2 juta.

Tanaman-tanaman yang ada, ditawarkan mulai Rp15 ribu hingga ratusan ribu, tergantung jenis dan postur tanaman.

Sebagai contoh myana, berbagai jenis mawar, bunga pentas stek dalam polibag dibanderol Rp15 ribu. Sedangkan aglaonema kocin, heng-heng dipasarkan Rp200 ribu.

Berbagai bibit buah turut disediakan seperti jambu air deli dan jeruk nipis dijual Rp30 ribu, jeruk nagami Rp80 ribu, anggur lokal hijau Rp25 ribu, alpukat kendil Rp50 ribu dan alpukat mentega Rp35 ribu. (endah tri rachmani)