Pameran Bonsai di Rumah Adat Mamuju

Elvis Muslatif

Penulis: Asmi Saleh > Editor: Asmi Saleh

SBCHANNEL.ID, MAMUJU – Pecinta seni tanaman bonsai di Kota Mamuju menggelar pameran. Bertempat di NAL Cafe kompleks Rumah Adat Mamuju.

Dari referensi wikipedia, Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan pada pot dangkal. Tujuannya untuk membentuk miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas.


Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon pada pot dangkal. Bonsai sangat indah pada bentuk dahan, daun, batang dan akar pohon. Keindahannya semakin menyatu dalam keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Apalagi bila ditanam pada pot dangkal yang indah pula.

Seni tradisional Jepang ini mencakup berbagai teknik pemotongan, pemangkasan dan pengawatan tanaman. Pengawatan dilakukan untuk pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat. Teknik lainnya adalah membuat akar menyebar di atas batu atau sarana lainnya.

Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan. Antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya.

Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting pohon tersebut.

Tanaman adalah makhluk hidup, dan tidak ada bonsai yang dapat dikatakan selesai atau sudah jadi. Perubahan yang terjadi terus menerus pada tanaman sesuai musim atau keadaan alam merupakan salah satu daya tarik bonsai.

Pada pameran bonsai yang akan berlangsung selama sepekan, sebagaimana tema pameran,  bertujuan untuk meningkatkan semangat pecinta bonsai untuk terus berkarya. Utamanya dalam meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap seni bonsai.

Tujuan mulia lainnya adalah senantiasa untuk memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan. Pameran bonsai juga sebagai sarana untuk saling berbagi pengetahuan dan kreativitas.

Sesama pecinta seni bonsai juga senantiasa semakin meningkatkan solidaritas serta menjalin silaturrahmi antarkomunitas. Memang, pameran bonsai kali ini juga melibatkan pecinta ikan hias, pecinta reptil dan pecinta atau kolektor barang pusaka.

Komunitas yang bergabung dalam pameran kali ini adalah, Komunitas Bonsai Manakkarra, Bonsai Kelapa Mamuju, Manakarra Pets, Galery Cupang Hias Manakarra, Tanah Mandar Pusaka, Aquascape Manakarra serta Guppi Mandar.

Pameran bonsai yang dipadu pameran ikan hias, reptil serta barang pusaka, diselenggarakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa banyak komunitas di Mamuju yang sangat kreatif dan memiliki hobi yang luar biasa.

Pameran yang dilaksanakan di tengah pandemi viris corona atau covid-19, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan bagi pengunjung. Yakni pengecekan suhu tubuh, mengimbau kepada pengunjung agar tetap jaga jarak dan menggunakan masker selama di area pameran.

Pencetus ide pameran, Elvis Muslatif berharap, agar pemerintah mewadahi kreativitas dari komunitas yang ada di Mamuju. Setidaknya, pameran seperti ini menjadi agenda setiap tahun. Sehingga masyarakat tahu akan segala potensi yang ada di Mamuju khususnya pada bidang seni budaya. (***)