Atlet Tenis Meja Sosialisasi Prokes Covid-19

Atlet Tenis Meja yang mengikuti turnamen internal plus yang diselenggarakan oleh Persatuan Tenis Meja (PTM) Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, tampak mematuhi protokol kesehatan Covid 19 dengan memanakai masker. (foto: ishaka)

MAMUJU – Sejumlah peminat olahraga tenis meja di Sulawesi Barat mengikuti turnamen dengan standar protokol kesehatan covid-19 yang ketat. Mereka memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Turnamen dilakukan untuk meningkatkan imunitas, khususnya para atlet.

Panitia penyelenggara Turnamen Tenis Meja internal plus Persatuan Tenis Meja (PTM) Manakarra, Kabupaten Mamuju, memberlakukan protokol kesehatan Covid-19 selama berlangsungnya turnamen, Minggu 1 Agustus 2021.

Panitia menyadari bahwa event yang digelar selama dua hari tersebut masih dalam suasana pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan pemerintah melalui PPKM inilah sehingga hanya PTM Majene, dan Polman saja yang diundang oleh PTM Manakarra selaku tuan rumah penyelenggara turnamen internal plus tersebut.


“Kami membatasi jumlah atlet Persatuan Tenis Meja atau dari club mengingat hingga hari ini kita masih dalam suasana masa pandemi Covid-19. Juga mematuhi kebijakan PPKM. Bahkan yang kami utamakan dan menyampaikan kepada seluruh atlet yang mengikuti turnamen agar wajib mengikuti ptotokol kesehatan Covid-19 seperti memakai masker,” ujar Mursalim Majid, Humas PTM Mananakarra sekaligus sebagai ketua panitia  kepada SBChannel.id usai memberikan sambutan pada pembukaan turnamen yang berlangsung di Gedung Pujasera.

Sesaat sebelum bertanding, sekitar 25 atlet yang mengambil bagian dalam turnamen ini, juga mengikuti arahan dari Sekretaris Umum PTM Manakarra, Rafiandi. Para atlet yang sebagian besar adalah atlet muda usia dan atlet senior tampak berdiri dengan rapi dan memakai masker serta tanpa dikomando mereka saling mengatur jarak antara satu sama lain.

“Turnamen ini kami namakan turnamen internal atau touring plus. Jumlah pesertanya terbatas karena tidak dilaksanakan secara besar-besaran mengingat masih suasana pandemik Covid-19. Turnamen ini pula dimaksudkan mencari bibit atau atlet tenis meja yang berbakat dan potensial, agar ke depan bisa mengangkat olah raga tenis meja di Provinsi Sulawesi Barat bisa berkiprah di level nasional maupun internasional,” ujar Rafiandi.  (ish)