Yayasan Kemanusiaan Fajar Bantu Pengungsi di Tapalang

Naskah M Nabhan dari Yayasan Kemanusiaan Fajar bersama warga dan anak-anak di pengungsian, usai menyerahkan bantuan. (foto: sulaeman rahman)

MAMUJU – Yayasan Kemanusiaan Fajar (YKF) membantu warga Dusun Tajimane, Desa Taan, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, langsung di tempat pengungsian, Kamis (28/1/2021).

Bantuan berupa mi instan, air mineral, sarung dan cemilan anak-anak seperti sosis dan biskuit, diterima Kepala Dusun Tajimane, Mahyuddin, di lokasi pengungsian.

Bantuan kemanusiaan dari Yayasan Kemanusiaan Fajar diserahkan Direktur Utama Harian Radar Sulbar, Naskah M Nabhan.
Menurut Mahyuddin, 40 kepala keluarga di pengungsian ini sudah dua pekan, sejak hari pertama gempa magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.


“Kami bersyukur ada bantuan dari pihak-pihak yang prihatin atas musibah ini, termasuk dari Yayasan Kemanusiaan Fajar yang langsung ke lokasi pengungsian,” ujar Mahyuddin.



Naskah M Nabhan dari Yayasan Kemanusiaan Fajar mengatakan, bantuan yang diberikan kepada warga Tajimane, Tapalang, merupakan kegiatan kemanusiaan yang khusus ditujukan kepada warga yang terdampak bencana gempa bumi di Sulawesi Barat.

“Kami sudah menyerahkan bantuan alakadarnya di beberapa titik pengungsian, sekaligus menyaksikan langsung saudara- saudara kita yang terdampak gempa,” kata Naskah.

Menurut Ketua PWI dan SMSI Sulawesi Barat, ini bantuan itu sifatnya meringankan beban warga selama di pengungsian, sekaligus menghibur mereka untuk tidak terlalu larut dalam kecemasan.

Sementara itu, perkembangan terkini dampak gempa bumi magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat per 27 Januari 2021, tercatat korban meninggal berjumlah 105 jiwa, hilang 3, luka berat 253, luka ringan 679, luka sedang 240. Warga yang mengungsi berjumlah 9.910 jiwa.



Di Kabupaten Mamuju teridentifikasi sementara 5 titik pengungsian, seperti di Jalur dua, Stadion Mamuju, Gerbang Kota Mamuju, Tapalang dan Kantor Bupati. Sedangkan di Kabupaten Majene, dua titik teridentifikasi yaitu di SPN Malunda dan Desa Sulai Malunda.

Pascagempa, upaya penanganan darurat masih berlangsung hingga hari ini. Gubernur Sulawesi Barat memperpanjang status tanggap darurat bencana gempa bumi selama sepekan. Terhitung dari 28 Januari hingga 4 Februari 2021. (*)