Workshop IKM, Mustapa: Beberapa Hal Harus Diperhatikan

Workshop IKM di Aula Kantor Desa Ulidang.

MAJENE – Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya capaian pembelajaran dalam satuan kerja, berinovasi dalam memberikan model pembelajaran, tenaga pendidik harus memiliki asesmen formatik dan meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu.

Hal ini, disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Makene H. Mustapa Tangngali sebelum membuka Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Pembelajaran Digital Madrasah di Aula Kantor Desa Ulidang Kecamatan Tammero’do Utara, Senin (16/10/2023).


“Kegiatan ini merupakan Program Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) 2023 Madrasah Tsanawiyah Guppi Ulidang yang di ikuti 23 peserta diselenggarakan selama 2 hari,” terangnya.

Dijelaskan, kegiatan Kemenag salah satu program yang Profesional handal untuk membangun masyarakat yang sholeh, cerdas, dan unggul dalam mewujudkan Indonesia maju, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong-royong.

‘Yang menjadi poin penting adalah profesional dan menjadikan atau menciptakan anak didik yang sholeh. Profesional dalam hal ini ialah tenaga pendidik yang memiliki profil atau latar pendidikan yang baik dan mampu mengimplementasikan proses pembelajaran sehingga anak didik bisa menyerap pembelajaran yang diajarkan,” tuturnya.

Dengan merubah watak dan kepribadian lanjutnya, tenaga pendidik dapat meciptakan anak didik yang sholeh, hal ini merupakan output dari proses belajar mengajar di Madrasah.

“Salah satu contoh keberhasilan MTS Guppi Ulidang telah menghasilkan salah satu alumninya menjadi Kepala Desa Ulidang,” sebutnya.

Hadir mendampingi Kepala Kantor Kemenag Majene, Plh. Kasi Madrasah Sipaami dan Ketua Pokjawas Muhammad Darwis. (hfd)