Temu Karya Taman Budaya di Sulawesi Barat dilaksanakan di setiap kabupaten akibat Pandemi Covid-19.
MAJENE – Tahun 2020 ini, Temu Karya Taman Budaya di Provinsi Sulawesi Barat dilaksanakan secara marathon. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya dan Museum Provinsi Sulawesi mengunjungi enam kabupaten pada tanggal 6-10 November.
Temu Karya dilaksanakan dengan menempuh perjalan panjang yang melelahkan bersama para rombongan, dan berakhir di Kota Tua, yakni Kabupaten Majene. Dalam temu karya, sejumlah pertunjukan para penggiat seni dimulai di Kabupaten terujung Sulawesi Barat yakni Pasangkayu, dengan menampilkan tari dari sanggar seni satu persatu di depan para kurator.
“Tari seni ini, mulai dari Pasangkayu hingga Majene. Kegiatan ini sukses digelar dan sangat luar biasa karena membuat para kurator tercengang kagum lantaran para penampil yang menyajikan pertunjukan yang spektakuler,” ungkap seorang Kurator Adil Tambano, Minggu (15/11/2020).
Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Provinsi Sulawesi Barat Andi Harun Rasyid Parenrengi menjelaskan, kegiatan temu karya, rutin diselenggarakan guna mengetahui perkembangan para penggiat seni di Sulawesi Barat.
“Sebenarnya temu karya akan dilaksanakan di Yogyakarta. Namun karena masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, sehingga kami berinisiatif melaksanakan di daerah sendiri,” ujar Andi Harun.
Untuk itu, Temu Karya yang dilaksanakan di setiap kabupaten dilaksanakan pula dengan memperhatikan protokol kesehatan penanganan covid-19. Peserta harus memakai masker dan menjaga jarak.
Menururt Andi harun, kedepan para penggiat seni yang menampilkan pementasan di setiap daerah bisa tampil di Kantor Taman Budaya dan Museum Sulbar, untuk menghibur para pelancong dari dalam dan luar Negeri serta para tamu dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) jika suatu saat menggelar pertunjukan seni.
“Kita harapkan, bisa hadir dalam bincang budaya di Kantor UPTD untuk mengisi acara seni, sehingga kami dapat memperkenalkan budaya Sulbar, khususnya Kabupaten Mamasa yang punya budaya dan alam yang sangat orisinil nan eksotis,” paparnya.
Dia juga berharap, kepada semua Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten di Sulbar dapat bersinergi dan bekerja sama dengan provinsi dalam memperkenalkan budaya dan kesenian keluar daerah. “Seperti di Mamasa masih banyak kesenian, mulai dari tari, musik, sampai seni ukir yang sangat luar biasa, karena ini aset yang besar untuk di perkenalkan ke dunia luar,” katanya.
Ia menambahkan, kepada para penggiat seni, diharapka terus berkarya dengan membuat karya seni yang baru dan tidak terpaku pada karya seni yang monoton. “Sebagai perwakilan Kemendikbud, pihaknya berupaya terus mendukung para penggiat seni dalam bentuk apapun, demi menjaga dan melestarikan budaya serta kesenian nenek moyang Sulawesi Barat,” tandasnya. (***)