MAJENE – Pentingnya keterwakilan perempuan dalam Badan Permusyawaratan Desa (BPD) guna mengawal Musyawarah Desa (Musdes) maupun Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes).
Keterwakilan perempuan BPD ini, merupakan salah satu upaya memunculkan kebijakan, program maupun kegiatan yang mampu menjawab kebutuhan strategis.
Upaya menggerakkan perempuan dalam setiap tahapan pembangunan desa, diantaranya dapat dimulai melalui Pemerintah Daerah di Kabupaten atau Kota untuk mewajibkan adanya perempuan dalam keanggotaan BPD.
Selain itu, keterwakilan perempuan dalam struktur kepengurusan BPD juga menjadi salah satu diantara poin penting yang diperhatikan dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang BPD.
Seperti, kegiatan pengukuhan Srikandi Forum BPD Kabupaten Majene dari Bupati Majene Andi Achmad Syukri yang digelar di Hotel Amasi Barane Kabupaten Majene, Sabtu (28/10/2023).
“Pengukuhan forum BPD ini, sebagai langkah penting dengan melibatkan peran perempuan dalam mengedukasi masyarakat khususnya aturan-aturan yang terkait pelaksanaan pembangunan di desa,” terang Andi Syukri.
Dijelaskan, pengukuhan Srikandi forum BPD juga menjalankan peran pengawasan serta keterlibatan dalam bentuk sumbang saran untuk pembangunan Desa.
“Organisasi ini memiliki komitmen untuk bersama pemerintah mengawal dan mengawasi proses pembangunan di desa, dan diharapkan keterlibatan para srikandi desa akan turut membantu mengadvokasi penanggulangan isu Nasional, yaitu Stunting,” tuturnya.
Hadir dalam pengukuhan, Kadis PMD Majene, Kabid Pemdes PMD Majene, Ketua dan Anggota BPD se Kab Majene, dan seluruh pengurus Srikandi BPD se Sulawesi Barat. (hfd)