Pokjalu Majene Gelar Trauma Healing Korban Gempa

Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjalu) Kementerian Agama (Kemenag Majene menggelar trauma healing ditiga titik pengungsian korban gempa bumi yang menimpa Kecamatan Malunda dan Ulumanda Kabupaten Majene.

MAJENE –  Total lima belas orang penyuluh Agama dari Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjalu) Kementerian Agama (Kemenag Majene menggelar trauma healing ditiga titik pengungsian korban gempa bumi yang menimpa Kecamatan Malunda dan Ulumanda Kabupaten Majene.

Ketiga titik pengungsian didua Kecamatan ini, yakni di Dusun Pettaweang, Bukit Tinggi dan Dusun Sulai. “Ini sebagai langkah awal aksi penyembuhan kejiwaan pasca trauma gempa yang terjadi pada tanggal 14 dan 15 Januari lalu,” terang Muhammad Naim Ketua Pokjalu Kemenag Majene, Kamis (04/02/21).

Ia mengatakan, penyuluh agama bergerak bersama menyentuh hati para korban gempa bumi melalui bahasa agama Islam yang dikemas dalam bentuk Tausyiah keagamaan, belajar mengaji dan Tadarrusan Alquran.


“Tema dalam organisasi tugas penyuluh bagi korban gempa bumi ini adalah Penguatan Keimanan Untuk Ikhlas Menerima Cobaan dan Ujian, Sabar serta Bertawakal Kepada Allah SWT,” beber Naim.

Ketua Pokjalu yang juga Ustadz mengungkapkan, melalui kegiatan trauma healing merupakan program berkelanjutan berdasarkan edaran Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Nomor: B.70/DT.!I!..I/HM.00/01/2021 Prihal Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan Untuk Bencana Alam Ditindaklanjuti Kanwil Kemenag Sulbar dan Diteruskan Kemenag Majene.

“Melalui surat edaran ini, Kemenag memberdayakan sebanyak 38 penyuluh Agama ASN dan 67 penyuluh agama dari tenaga kontrak yang tersebar di delapan kecamatan di Majene,” urainya. (abd. hafid)