Pengungsi Mulai Menyebar di Perkotaan

Mobil truk yang siap mengangkut bantuan untuk korban bencana gempa bumi di Majene.

MAJENE – Para pengunsi yang terdampak bencana alam gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 skala richter yang terjadi pada Kamis 14 Januari lalu, di Kecamatan Malunda dan Kabupaten Mamuju, kini mulai menyebar di wilayah Perkotaan Kabupaten Majene.

Penyebaran para pengungsi ini, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene, mengambil langkah agar bantuan para korban bencana alam gempa bumi tersalur secara merata. “Semua bantuan akan ditampung. Saat ini ada 8 mobil truk pengangkut bantuan tiba di Pendopo Bupati Majene,” tutur Bupati Majene Lukman, Kamis (21/01/21).

Dari 8 mobil truk yang membawa bantuan untuk korban gempa Majene berasal dari Polda Kalteng, PD Bhayangkari, YKD Daerah Kalteng, Polda Maluku, dengan rincian 6 mobil truk dari Kalteng dan 2 mobil truk dari Maluku.


“Semua truk yang memuat bantuan ini, akan disebar ke semua Kecamatan di Majene, karena saat ini pengungsi korban gempa bukan hanya berkumpul di Malunda dan Ulumanda, namun sudah menyebar ke wilayah Perkotaan Majene bahkan sampai ke luar wilayah Majene,” ujarnya.

Sementara, Kabag Ops Polres Majene AKP Ujang Saputra menyebut, dari hasil rapat bersama Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, bahwa seluruh bantuan ditampung di Pendopo Rujab Bupati Majene.

“Jadi setiap bantuan yang masuk ke Majene akan diarahkan ke rujab Bupati untuk bongkar, selanjutnya tim yang sudah dibentuk yang akan menyalurkan kembali kepada para pengungsi agar bantuan tersalur lebih merata,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, melalui hasil keputusan rapat, tentu didasari dengan pertimbangan untuk memudahkan masyarakat pengungsi. “Para pengungsi tidak repot lagi kesana kemari mengadukan kondisinya untuk mencari bantuan, karena titipan bantuan dari luar saat ini dipusatkan di Pendopo Rujab Bupati dan siap salur,” katanya.

Dituturkan, khusus bantuan korban gempa bumi dari arah Makassar harus lewat Pendopo Rujab Bupati. “Kalaupun ada bantuan swadaya, seperti dari karang taruna, komunitas dan organisasi swasta yang ingin melanjutkan tujuannya tetap dipersilakan. Hanya saja perlu diketahui tidak ada lagi pengawalan khusus dari Kepolisian kecuali jika mau ikut rombongan bantuan dari Rujab bupati ke tempat pengungsian,” terangnya. (abd. hafid)