MAJENE – Penyelenggaraan program tahunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar Sandeq Heritage Festival (SHF) 2024 atau Festival Warisan Budaya Mandar kembali dihelat.
Namun harapan masyarakat Majene untuk kegiatan lomba segi tiga yang biasa diselenggarakan di Pantai Anjungan Binanga rupanya tidak dapat dilaksanakan seperti biasanya.
“Terdapat ratusan perahu peserta mengikuti event SHF tahun ini. Artinya, kapasitas lokasi pantai Anjungan Binanga tidak akan bisa menampung perahu peserta yang ada,” terang Ridwan Alimuddin Wakil Ketua Panitia, Kamis (05/09/2024).
Disebutkan, untuk peserta sandeq race diikuti 47 perahu berasal dari dua kabupaten di Sulba, yaitu Majene 29 sandeq dan Polewali Mandar 18 sandeq. “Untuk peserta layar sandeq diikuti 18 sandeq jenis klasik yang hampir semuanya berasal dari Polewali Mandar, yakni dari desa di Kecamatan Balanipa,” sebutnya.
Ridwan menjelaskan, rute sandeq race terbagi beberapa etape, yakni etape I Silopo-Pamboang pada 16 September, etape II Pamboang-Banua Palipi pada 17 September, etape III Banua Palipi-Deking pada 18 September, etape IV Deking-Mamuju pada 19 September dan etape V keliling Pulau Karampuang pada 21 September.
“Sandeq klasik akan berlayar mengikuti rute etape sandeq race, namun tidak berlomba dan bisa berlayar menggunakan mesin, selain tenaga angin. Setiap sore mulai tanggal 15 September di Silopo, sampai tanggal 21 September di Mamuju, sandeq klasik membawa pelajar berlayar, dan dikenalkan cara-cara mengoperasikan sandeq dan cara penggunaannya,” jelasnya.
Selain perahu sandeq lomba, sandeq klasik dan kapal motor yang mendampingi sandeq lomba, juga akan hadir perahu layar dari Sulawesi Selatan, yakni perahu pinisi yang dilayarkan langsung dari Bulukumba oleh Horst Liebner bersama pelayar-pelayar dari sana. Pinisi akan mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari Silopo sampai Mamuju.
“Pinisi akan membuka program belajar berlayar. Kegiatan SHF melibatkan berapa pelaut Mandar, sandeq race diikuti 47 perahu yang diawaki 8 orang. Jadi pelaut yang ikut di lomba sebanyak 376 plus masing-masing ditambah 2 cadangan, sehingga jumlahnya 470 pelaut. Sandeq klasik diikuti 18 perahu, masing-masing diawaki 3 sampai 4 pelaut, sehingga jumlah bisa sampai 60 pelaut. Bersama awak kapal pengantar sebanyak 50 kapal, yang rata-rata diikuti 4 pelaut per perahu, maka jumlahnya 200 pelaut. Jadi total pelaut atau nelayan yang ikut di SHF minimal 730 orang,” ulasnya. (hfd)