Pemulihan Trauma Masyarakat Perlu Menggadeng BMKG

MAJENE – Data kerusakan rumah penduduk akibat bencana alam gempa bumi di wilayah Kecamatan Malunda, Ulumanda dan yang lainnya mencapai ribuan rumah.

Pernyataan ini, diutarakan Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Transisi Darurat Ke Pemulihan Pasca Gempa Majene Sirajuddin pada Rapat Koordinasi (Rakor) Lanjutan Penanganan Masa Transisi Pemulihan Pasca Gempa Majene di Ruang Rapat Sekda Majene, Selasa (09/02/21).

“Untuk pendataan tahap kedua mencapai 7240 rumah yang rusak, dan kita berharap untuk pendataan tahap ketiga tidak akan ada lagi yang tersisa atau secara keseluruhan telah terkakomodir untuk disampaikan ke BNPB,” harapnya.


Ia mengusulkan, untuk pemulihan trauma masyarakat perlu menggadeng pihak BMKG untuk memberikan pemahaman ke masyarakat dengan kondisi dan potensi bencana lainnya. “Ini yang sangat di butuhkan masyarakat saat ini, ada penyampaian dari masyarakat agar bisa kembali ke rumah jika sudah memungkinkan,” pintanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene Ilhamsyah mengatakan, untuk penanganan masa transisi darurat perlu pendirian posko komando. “Apakah di pusatkan di Kantor BPBD Majene atau di lokasi lainnya. Selain itu, hasil identifikasi masalah di lokasi gempa yaitu ketersediaan MCK, sarana pembuangan sampah termasuk persoalan gizi anak dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara, Pjs Sekda Majene Masrdiadi Nadi Atjo saat memimpin rakor mengatakan, tim satgas perlu mengetahui realisasi identifikasi atas masalah yang ada di masyarakat, paling tidak dengan membuat perencanaan dan langkah-langkah mitigasi yang sesuai.

“Jika memungkinkan masyarakat pengungsi dianjurkan untuk kembali ke rumah terutama yang sudah aman, rumahnya tidak mengalami kerusakan parah, atau bisa menggunakan tenda darurat di halaman, namun dengan jaminan kebutuhan pokok tercukupi,” ujarnya. (abd. hafid)