Kohati Desak Kepolisian Tuntaskan Kasus Pelecehan Seksual

Petugas Satlantas Polres Majene mengatur arus lalu lintas untuk kelancaran aksi damai yang digelar Korps HMI-WATI (KOHATI) Cabang Majene.

MAJENE – Pihak kepolisian terus berupaya menuntaskan kasus kekerasan seksual dalam rangka penegakkan hukum melindungi korban pemerkosaan dan membuat efek jera para pelakunya.

Meningkatnya kasus kekerasan seksual membuat masyarakat menginginkan hukuman berat terhadap pelaku agar menimbulkan efek jera.

Hal ini, juga menjadi sorotan keras Korps HMI-WATI (KOHATI) Cabang Majene saat menggelar aksi damai terkait kasus pelecehan yang marak terjadi terhadap mahasiswi di daerah ini.


Aksi damai yang digelar Kohati Cabang Majene di depan Polres Majene, Kamis (27/07/2023), untuk mendesak pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus pelecehan yang terjadi.

“Kepada Polres Majene diharapkan dapat memberi rasa aman kepada kaum wanita di Majene dengan mencegah tindakan kekerasan dan pelecehan seksual, dan segera menangkap para pelaku,” pinta para Korps Kohati dalam orasinya.

Dalam orasi itu, Kapolres Majene AKBP Toni Sugadri mengemukakan, bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin dalam memecahkan kasus pelecehan seksual.

“Sebenarnya, pihak kami telah mengungkap 3 kasus dari 4 kasus yang dilaporlan dan sedang berusaha mengungkap 1 kasus lagi dan itu menjadi bukti bahwa Polres Majene memang serius dalam menangani dan mencegah kasus-kasus yang meresahkan masyarakat,” ulasanya.

Ia menyatakan, pengungkapan kasus pelecehan seksual sengaja belum dipublikasikan untuk kepentingan penyidikan. “Mungkin terkesan bahwa Polres kurang peduli dalam penanganannya. Percayakan saja, kami akan lakukan yang terbaik,” akunya.

Ke depan lanjut Kapolres Majene, akan lebih menggencarkan kegiatan patroli malam pada jam-jam rawan sembari melakukan penyelidikan untuk pengungkapan kasus.

“Kami telah membentuk tim satgas untuk patroli di kos-kosan pada malam hari, yakni patroli gabungan Sabhara dan Lantas yang terus mobile saat malam hingga dini hari,” ujarnya.

Tidak hanya itu, pemilik kos-kosan juga diimbau, agar memfasilitasi kos-kosan dengan keamanan, seperti pemasangan kamera CCTV, pagar yang kokoh. “Jika perlu ada penjaga kos,” imbuhnya.

Ia meminta, dukungan para adik-adik mahasiswa-mahasiswi dan tetap menjaga diri serta extra hati-hati dalam menilai fasilitas tempat tinggal.

Sementara, Kabag Ops AKP Suparman mengatakan, kegiatan pengamanan merupakan salah satu tugas kepolisian untuk menjamin keamanan setiap kegiatan yang dilaksanakan warga negara agar berjalan aman dan lancar.

Suparman menambahkan, kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan bagian dari hak asasi manusia sehingga wajib mendapat perlindungan secara universal, sehingga Polres Majene dalam melakukan pengamanan aksi sesuai dengan SOP dan ketentuan yang berlaku.

“Untuk menjamin kelancaran aksi puluhan personel Polres Majene disiagakan di sekitar lokasi aksi untuk melakukan pengamanan serta pengaturan arus lalu lintas,” pungkasnya. (hfd)