Kondisi di Rumah Sakit Mitra Manakkarra Mamuju saat evakuasi pasien.
MAMUJU – Gempa bumi bermagnitudo 5,9 yang berpusat di Majene tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
Gempa Bumi tektonik yang mengguncang Majene pada Kamis, 14 Januari 2021 pukul 14.35.49 wita terasa hingga di Mamuju. Warga Mamuju berhamburan ke luar rumah untuk menghindari kemungkinan terjadi bangunan ambruk atau terjadi gempa susulan. Apalagi gempa terjadi begitu cepat.
Rumah makan Pallu Basa Maleo yang baru buka beberapa hari lalu, tampak ramai dikunjungi pengunjung. Apalagi pada saat kejadian, Dirut dan Direktur Sulbar Express lagi mengajak sejumlah kerabat untuk menyantap Pallu Bassa. Yah, semacam syukuran kecil-kecilan.
Tiba-tiba terjadi gempa. Sontak pengunjung Pallu Basa Maleo yang terletak di Jalan Martadinata langsung berhamburan menyelamatkan diri. Begitu pula pengunjung warkop A’ba yang berada di sampingnya. Akibat panik, ada pengunjung yang malah jatuh hingga terinjak yang lainnya.
Gempa kali ini memang sangat terasa di Mamuju. Sejumlah mobil masih tampak bergoyang beberapa detik pasca gempa. Orang yang telah menyematkan diri dari bangunan berkumpul di jalanan dan menghindari bentangan kabel listrik yang bisa saja terputus.
Dari rilis yang disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitni, Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M=5,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah BaratLaut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Selain terasa di Mamuju, guncangan gempa bimu lebih terasa di daerah Polewali yang lebih dekat dengan pusat gempa. Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Guncangan gempa bumi bahkan terasa hingga Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Mamasa dan Toraja.
Getaran gempa juga dirasakan hingga Pinrang, Parepare, Wajo, Poso. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Namun demikian, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 15.00 wita, Hasil monitoring BMKG menunjukkan dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo maksimum M=4,9.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (****)