Disdikbud Sulbar Ajak ATS Kembali Bersekolah

Para Kepala bersama guru sekolah melakukan koordinasi untuk mengajak ATS untuk kembali bersekolah.

MAJENE – Dunia pendidikan masih dihadapkan pada beragam persoalan, utamanya anak putus sekolah, mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK.

Fenomena ini, juga menjadi prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulbar dengan mengajak anak putus sekolah untuk kembali bersekolah demi menyelamatkan masa depan generasi penerus bangsa.

Hal ini, dilakukan Kepala SMKN 1 Majene Siti Nasrah bersama guru kelas jajarannya menyambangi kediaman rumah anak tidak sekolah dalam upaya memberikan pemahaman tentang pentingnya bersekolah.


“Atas penjelasan yang kita diberikan maka orang tua dan anaknya berkeinginan untuk kembali bersekolah yang awalnya sekolah, tetapi keluar karena masalah ekonomi,” terang Siti Nasrah.

Kepala Disdikbud Provinsi Sulbar DR. Mithhar Thala Ali menuturkan, mengajak anak putus sekolah untuk kembali bersekolah dilakukan di setiap jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar.

“Seperti yang dilakukan Kepala SMKN 1 Majene, SMAN 1 Wonomulyo Polman, tim ATS SMK Rangas Mamuju bergerak menyambangi anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi, setelah diberikan penjelasan dan pemahaman serta kemudahan dalam menyelesaikan studinya yang sudah pada tahap praktek, maka anak dan orang tuanya bersedia untuk kembalikan anaknya ke sekolah,” tutur Mithhar Thala Ali, Rabu (05/07/2023).

Dipaparkan, Disdikbud Provinsi Sulbar terus bergerak untuk menangani secara total Anak Tidak Sekolah (ATS), untuk Provinsi Sulbar Maju dan Unggul tanpa ATS. “Ini sesuai instruksi Bapak Pj Gubernur Sulbar untuk fokus pada 4 masalah besar di Sulbar, yaitu tingginya kemiskinan ekstrem, stunting, ATS dan perkawinan anak dini, ditambah Inflasi,” jelasnya.

Mithhar mengemukakan, Disdikbud Provinsi Sulbar memiliki tanggungjawab untuk menangani ATS dengan berkoordinasi semua pihak terkait, mulai dari Dinas Pendidikan dan perangkat daerah kabupaten terkait se-Provinsi Sulbar.

“Langkah cepat yang kita lakukan, bersilaturrahmi dengan Bupati di Sulbar bersama pimpinan perangkat daerah, instansi vertikal, LSM, media, serta unsur lain yang dapat berkerjasama penanganan ATS anak di Sulbar,” ujarnya.

Langkah cepat yang dilakukan Mithhar Thala Ali, yaitu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama satuan pendidikan setingkat SMA, SMK dan SLB se-Sulbar untuk segera menemukan ATS, baik yang belum pernah terdaptar sebagai peserta didik, anak yang sudah sekolah tapi putus sekolah, maupun yang tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya.

“Misalnya, tamat SD tetapi tidak lanjut SMP atau tamat SMP tidak lanjut ke SMA sederajat, untuk diajak untuk bersekolah, baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal,” pintanya.

Ia mengungkapkan, dalam waktu singkat, para kepala sekolah bersama guru menemukan dan mengajak ATS pada beberapa tempat.

“Para kepala bersama guru sekolah di tiga kabupaten, yaitu Mamuju, Majene dan Polman berhasil menemukan ATS dan mengajak untuk kembali bersekolah, setelah berkoordinasi para Kades guna mendapatkan informasi tentang keberadaan ATS di desanya, dari hasil advokasi ke orang tua dan anak yang tidak lanjut sekolah, akhirnya dapat diajak untuk bersekolah,” ulas mantan Kepala Disdikpora Majene itu. (hfd)