BKPRMI Target Bangun 30 Masjid Darurat

MAJENE – Dewan Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pengurus Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) Provinsi Sulbar, menargetkan untuk ikut membangun sedikitnya 30 masjid. Termasuk mushalla darurat di dua wilayah Kabupaten yang terdampak gempa bumi.

Pembangunan Masjid dan mushalla yang rusak didua Kabupaten itu, yakni kabupaten Majene dan Mamuju untuk digunakan pelaksanaan ibadah salat dan shalat Jum’at berjamaah bagi masyarakat yang terdampak guncangan gempa bumi yang terjadi pada tanggal 14-15 Januari 2021 lalu.

“Kita mulai melakukan proses validasi jumlah rumah ibadah masjid yang rusak akibat peristiwa gempa bumi. Proses pendataan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Majene dan Mamuju,” terang Suardi Ketua Umum (Ketum) DPW BKPRMI Sulbar saat di Majene, Selasa (02/02/21).


Menurutnya, tingkat kerusakan akibat gempa bumi bukan hanya menghancurkan rumah ibadah, namun meluluhlantahkan sejumlah bangun pemerintah, swasta hingga rumah penduduk yang ada di Kabupaten Majene dan Mamuju.

“Kalau kerusakan rumah ibadah dan rumah penduduk di Kabupaten Majene, berada di Kecamatan Ulumanda dan Malunda, sedangkan di Kabupaten Mamuju, diantaranya Kecamatan Mamuju, Simboro, Tappalang dan Tapoalang Barat,” jelasnya.

Diungkapkan, jajaran BKPRMI Sulbar telah membangun sinergitas dengan jajaran Pemprov Sulbar, untuk membantu pembiayaan rencana pembangunan rehabilitasi terhadap rumah-rumah ibadah yang mengalami kerusakan paling parah akibat guncangan gempa bumi.

“Pemprov Sulbar akan memberikan perhatian khusus untuk merelokasi bangunan masjid dan musalla yang rusak. Untuk saat ini, BKPRMI telah berhasil membangun dua masjid darurat di Desa Lombang Timur dan Desa Mosso kecamatan Malunda,” tuturnya.

Dalam waktu dekat lanjutnya, tidak lama lagi ummat Muslim akan kembali dipertemukan bulan Ramadhan, sehingga diharapkan masyarakat lebih khusyu menjalankan ibadah salat wajib, shalat tarawih dan salat Jum’at

“Kita upayakan segera terbangun masjid darurat, karena kalau kita menunggu relokasi dari pemerintah, mungkin proses pembangunannya butuh waktu panjang, sementara warga kita sudah tiga pekan terakhir ini takut beribadah di masjid dengan kondisi dinding gedung telah retak, ini sesuai pendapat dari pengurus DPW BKPRMI Kalimantan Timur saat berkunjung di Sulbar belum lama ini,” urainya. (***)