Satu Prajurit TNI Tewas di Kongo

JAKARTA – Satu orang prajurit TNI pasukan penjaga perdamaian yang tergabung Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda XXXIX-B untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Demokratik Kongo, gugur. Ini akibat serangan yang dilancarkan milisi Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) di dekat Kota Beni.

Terhadap peristiwa tersebut, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengecam keras atas tindakan dari pasukan ADF tersebut. Serangan ini juga tergolong brutal dan tidak mengindahkan misi kemanusiaan, terlebih ketika tentara tengah terlibat membantu proyek pembangunan jembatan.

“Saya mengucapkan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam atas gugurnya seorang prajurit TNI yang bertugas sebagai penjaga perdaiaman PBB di Kongo,” ucap Azis Syamsuddin dalam keterangan resminya, Jumat (25/12/2020).


DPR mendesak kepada PBB agar segera melakukan investigasi dalam langkah aktif memberantas kelompok pengganggu warga sipil. DPR mengklaim peristiwa ini sebagai kejahatan perang yang harus segera ditindak berdasarkan hukum yang berlaku serta segera memulihkan stabilitas perdamaian di Kongo.

Azis meyakini tugas mengemban misi peramaian ini tidak mudah. Personel dihadapkan polemik di negara tersebut dengan ancaman jiwa. Meninggalkan keluarga di tanah air, dan harus menjaga nama baik satuannya.

“Menjaga nama baik TNI dan negara Indonesia dengan membangun solidaritas dan kekompakan baik dengan sesama TNI maupun tentara negara lain adalah tugas mulya,” katanya.

Penugasan PBB yang diemban para prajurit TNI kali ini merupakan tugas istimewa karena dipercaya menjadi duta bangsa, duta TNI dan diplomat TNI di forum internasional.

“Sekali lagi, ini adalah misi mulya. Prajurit sarat dengan aspek politik, sosial budaya, maupun diplomasi militer. Tugas itu harus dijalani dengan penuh tanggung jawab dan rasa bangga. Saya pribadi dan lembaga percaya, rekan-rekan TNI mampu menjaga Jaga nama baik pribadi, satuan, bangsa dan negara,” paparnya.

DPR sejuah ini menilai pelaksanaan tugas Satgas TNI cukup berhasil. Masyarakat setempat dan PBB mengakui kemampuan dan menghargai keberhasilan yang dicapai melalui pendekatan kemanusiaan.

“Kontingen Garuda dikenal karena pendekatannya kepada masyarakat dalam rangka mendukung pencapaian tugas pokok. Terima kasih atas pengabdian dan dedikasi yang dilakukan untuk negara,” pungkas Azis Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya. (scio/ful)