Workshop dan Pagelaran Sayang-sayang 2024 Dibuka

Kepala Disbudpar Majene Ahmad Djamaan foto bersama setelah pembukaan Workshop dan Pagelaran Sayang-sayang 2024 di Cafe Olang Mesa Majene, Jum'at (24/05/2024).

MAJENE – Sebagai generasi milenial diharapkan tetap mempelajari dan menjaga kebudayaan daerah karena merupakan pewaris kebudayaan dimasa yang akan datang.

Dalam melestarikan budaya daerah tentu dibutuhkan peran serta dari berbagai pihak dengan membentuk dan mengajarkan budaya daerah yang harus di lestarikan salah satunya alat musik tradisional.

Seperti yang diselenggarakan BPK Wilayah XVIII Sulteng-Sulbar bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Majene melalui Workshop dan Pagelaran Sayang-sayang 2024 di Cafe Olang Mesa Majene, Jum’at (24/05/2024).


Acara “Eksplorasi Nada Etnik Nusantara yang mengangkat tema “Merajut Harmoni Sayang-sayang di Bumi Assamalewuang di buka Kepala BPK Wilayah XVIII Sulteng-Sulbar Andi Rijal.

“Saya merasa bangganya atas terselenggaranya acara ini dan menekankan pentingnya melestarikan musik tradisional,” ucap Andi Rijal.

Workshop dan Pagelaran Sayang-sayang 2024 lanjutnya, sebagai bentuk komitmen untuk melestarikan dan mengembangkan musik tradisional Sayang-sayang, sekaligus mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan memahami kekayaan budaya Nusantara.

Sementara, Kepala Disbudpar Kabupaten Majene Ahmad Djamaan menyatakan, sangat mendukung Workshop dan Pagelaran Sayang-sayang 2024 karena merupakan upaya konkret dalam menjaga warisan budaya leluhur.

“Musik tradisional Sayang-sayang adalah bagian penting dari identitas kita, dan melalui acara ini, kami berharap bisa menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal,” harapnya.

Dituturkan, Workshop dan Pagelaran Sayang-sayang 2024 melibatkan siswa-siswi SMA dari seluruh Kabupaten Majene sebagai peserta yang akan mengikuti serangkaian kegiatan, dimulai dengan Workshop musik tradisi Sayang-sayang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam memainkan musik tradisional.

“Melalui pagelaran ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengeksplorasi dan melestarikan kekayaan budaya Nusantara,” harapnya.

Ia menambahkan, pembukaan Workshop dan Pagelaran Sayang-sayang 2024 menjadi awal yang baik untuk rangkaian kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari ke depan dengan berbagai penampilan dan sesi edukatif yang telah dipersiapkan para panitia.

“Dengan pembukaan yang meriah dan penuh semangat, Workshop dan Pagelaran Sayang-sayang 2024 diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian budaya musik tradisional di Kabupaten Majene,” harapnya. (hfd)