Warga Pesisir Mosso Dilatih Pemasaran Digital Ikan Terbang

Tim PKM Fapetkan Unsulbar sedang melakukan kegiatan PKM dalam bentuk pelatihan dalam manejemen bersama kelompok usaha pengeringan ikan tuing-tuing di Kelurahan Mosso Kecamatan Sendana.

MAJENE – Proses pengeringan ikan yang selama ini masih sering digunakan dengan menjemur ikan dibawah terik matahari kini terdapat inovasi alat pengeringan ikan.

Inovasi ini, diperkenalkan Dosen Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam bentuk pelatihan dalam manejemen, Minggu (02/10/2022).

Pelatihan yang digelar itu, dimotori Tim PKM Fapetkan Unsulbar yang terdiri dari Muhammad Nur Ihsan, Muhammad Nur dan Tenriware dengan menggandeng kelompok usaha pengeringan ikan terbang (Tuing-tuing) bernama Kelompok Mosso Indah di Kelurahan Mosso Kecamatan Sendana Kabupaten Majene.


“Pelatihan ini dilakukan agar sumber daya ikan tuing-tuing dapat dimanfaatkan dengan baik kepada warga pesisir,” ujar Muhammad Nur Ketua Panitia.

Dijelaskan, kelompok usaha pengeringan ikan dilatih dalam menajemen usaha ikan tuing-tuing yang melimpah, termasuk melatih proses pengemasan hingga cara pemasaran secara digital, seperti memanfaatkan market place sosial media dan platform lainnya dengan jangkauan lebih luas.

“Pelatihan dalam manejemen terlaksana berkat dukungan dari Kemendikbud Ristek melalui program kemitraan masyarakat, sehingga kita berharap produk ikan terbang dapat menjangkau pasar yang lebih luas setelah masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dengan memproduksi olahan yang higienis sebelum dipasarkan,” harap Muhammad Nur.

Dituturkan, Tim PKM Fapetkan Unsulbar memperkenalkan inovasi alat pengeringan ikan tuing-tuing juga sebagai edukasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kelompok usaha pengeringan ikan tuing-tuing di wilayahnya.

“Edukasi ini disambut baik warga yang mayoritas dari ibu-ibu kelompok usaha pengeringan ikan di wilayah Kelurahan Mosso dan diharapkan pelatihan dalam manejemen usaha bagi warga pesisir ini terus ditingkatkan untuk meningkatkan ekonomi warga pesisir dengan sumber daya perairannya yang melimpah,” harapnya.

Ketua Kelompok Mosso Indah atas nama Rasti mengatakan, melalui edukasi Tim PKM Fapetkan Unsulbar dapat menambah wawasan masyarakat dalam pengemasan produk dan manajemen usaha.

“Inovasi alat pengeringan ini sangat membantu dan menampung lebih banyak ikan. Biasanya hanya 300 an ekor, sedangkan alat pengeringan bisa menampung hingga 600 sampai 1000 ekor ikan, kalau hujan kita juga tidak khawatir karena ada penutupnya, jadi terlindungi,” urainya. (hfd)