Kikan Kobarkan Semangat Cinta Tanah Air Lewat Musik

Kikan Namara

JAKARTA ā€“ Sejak awal berkiprah, Kikan eks vokalis Cokelat atau Kikan Namara selalu konsisten dalam membawakan lagu-lagu atau musik dengan semangat kebangsaan.

Kali ini ia kembali mewujudkan rasa cinta tanah air lewat musik.

Mengemban tugas ganda, Kikan Namara menampilkan karya terbaiknya di Pagelaran Sabang-Merauke.


Ajang yang digagas PT iForte Solusi Infotek atau lebih dikenal sebagai iForte, menginisiasi pementasan seni yang melibatkan ratusan seniman ternama Tanah Air. Acara ini terselenggara selama tiga hari, pada 3-5 Juni 2022, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat.

ā€œPagelaran Sabang-Merauke ini memiliki konsep yang sangat unik dan berbeda dari yang pernah aku jalani dalam seni pertunjukan. Kami berupaya menampilkan berbagai elemen kesenian dari seluruh Indonesia sebagai satu kesatuan yang tidak hanya menghibur, namun juga kami harapkan dapat menimbulkan rasa bangga terhadap budaya bangsa,ā€ tutur Kikan yang juga menjadi Music Director & Lead Vocal Pagelaran Sabang-Merauke.

Ia tak sendiri kali ini dalam Pagelaran Sabang-Merauke. Lima penyanyi ikut serta. Mereka adalah Kikan Namara eks vokalis Cokelat, Mirabeth Sonia (Finalis Indonesian Idol X), Christine Tambunan, Taufan Purbo, dan Alsant Nababan.

Pada perhelatan tersebut Kikan Namara didapuk untuk menjalani dua peran sekaligus, yakni sebagaiĀ lead vocalĀ dan sebagaiĀ music director.

Meski awalnya sempat ragu untuk mengambil tawaran sebagai MD, berkatĀ support systemĀ dari orang-orang terdekat Kikan akhirnya menantang diri dan menjadikannya sebagai pengalaman baru untuk ā€˜naik kelasā€™ di bidang musik.

ā€œKita harus berani menantang diri untuk keluar dari zona nyaman. Selama ini zona nyaman saya sebagai penyanyi, dan kini memberanikan diri jadiĀ music director.Ā DenganĀ supportĀ dari semua orang, ternyata aku tertarik dan menikmati peran tersebut. Meskipun sebagaiĀ music directorĀ sekaligus penyanyi stress levelnya cukup tinggi. Ini bentuk kontribusi saya dalam mencintai Tanah Air bahwa betapa kayanya kebudayaan Indonesia,ā€ kata Kikan.

Kikan menambahkan, tingkat kesulitan menjadi music director di Pagelaran Sabang-Merauke yaitu harus bisa menyampaikan esensi secara tepat dari setiap musik, lagu, dan tarian yang dipertunjukkan agar tak meleset dari konteks.

Selain memastikan alunan musik terdengar sempurna, Kikan harus membagi fokus ketika tampil sebagai penyanyi.

Karena pada saat tampil di pagelaran, selain mengharuskannya melantunkan suara merdu, Kikan juga harus berganti empat busana tradisional dengan waktu terbatas di belakang panggung.

ā€œYang paling menantang adalah karena setiap daerah memiliki ceritanya sendiri-sendiri, jadi tuntutanĀ mood yang kita sajikan harus sesuai sama lagunya,ā€ ungkap Kikan. (jawapos.com)