Tak Sabar Menanti Piala Dunia U-20 di Nusantara

Presiden menginstruksikan para menterinya segera membenahi stadion-stadion yang menurut FIFA masih perlu perbaikan lanjutan demi kelancaran perhelatan dua tahunan itu.

Sepak bola adalah cabang olahraga paling diminati di muka bumi. Bukan saja paling banyak penggemarnya, olahraga itu juga telah memberikan gelimang kekayaan kepada para pemainnya. Ada lebih dari selusin pesepak bola dunia yang menempati urutan 100 atlet terkaya sejagat. World Atlas mencatat, sebagai cabang paling populer, sepak bola punya sekitar empat miliar penggemar di seluruh dunia.

Cukup beralasan memang, karena olahraga ini terbilang murah dan sederhana karena tak membutuhkan peralatan yang mahal dan siapa saja bisa memainkannya. Secara berkala, cabang ini menggelar turnamen bergengsi berlabel Piala Dunia. Menariknya, dalam 10 bulan ke depan, dua negara di benua Asia mendapat kehormatan dari Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA untuk menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia.


Pertama adalah Qatar yang akan menjadi tempat putaran final Piala Dunia 2022, 20 November hingga 18 Desember 2022 mendatang. Sebanyak 32 negara telah dinyatakan lolos setelah memenangi duel di babak kualifikasi untuk menuju putaran final. Mereka mengirimkan tim nasional yang berisi gabungan pemain muda dan senior.

Ke-32 negara itu adalah wakil enam konfederasi sepak bola yang ada di tubuh FIFA dari lima benua. Seperti Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF). Kemudian Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL), Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC), dan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (EUFA).

Mereka berlaga di delapan stadion bergaya futuristik di lima kota Qatar, negara yang menurut World Economic Forum pendapatan per kapitanya USD81.360 (Rp1,22 miliar) per tahun, atau urutan enam besar tertinggi di dunia. FIFA memperkirakan, akan ada lebih dari tiga miliar penggemar menonton siaran pertandingan dari layar kaca. Itu belum termasuk kehadiran hampir satu juta pendukung dari lima benua yang siap menyesaki Qatar, negara yang penduduknya bahkan kurang dari tiga juta jiwa.

Selepas euforia Piala Dunia 2022 Qatar, Asia kembali digetarkan oleh Piala Dunia U-20 di Indonesia, tepat enam bulan kemudian atau pada 20 Mei-11 Juni 2023. Ini adalah putaran final khusus bagi tim nasional sepak bola dengan para pemain berusia maksimal 20 tahun. Turnamen ini diikuti oleh 24 negara yang lolos dari saringan babak kualifikasi di konfederasi masing-masing.

Mereka mengirimkan pemain-pemain terbaiknya untuk merumput dan bersaing di Nusantara. Lewat turnamen ini selalu lahir anak-anak muda ajaib (wonderkid) yang kemudian menjelma sebagai superstar di lapangan hijau. Siapa tak kenal mendiang Diego Armando Maradona? Bintang besar Argentina ini lahir dari Piala Dunia U-20 1979 di Jepang. Maradona adalah perebut gelar Pemain Terbaik dan urutan kedua Pemain Tersubur saat itu.

Atau legenda Argentina lainnya, Lionel Messi, perebut titel Pemain Terbaik dan Pemain Tersubur ketika Piala Dunia U-20 2005 di Belanda. Lalu, ada nama Paul Pogba (Prancis), Pemain Terbaik Piala Dunia U-20 2013 di Turki. Masih ada pemain dunia paling bersinar saat ini, Erling Braut Haaland (Norwegia). Andalan Manchester City itu adalah Pemain Tersubur saat Piala Dunia U-20 2019 di Polandia dengan koleksi sembilan gol.

Sampai berita ini ditulis, sudah sembilan negara memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 termasuk Indonesia yang otomatis menjadi salah satu peserta karena sebagai tuan rumah. Delapan lainnya adalah Amerika Serikat, Republik Dominika, Guatemala, Honduras, Inggris, Prancis, Italia, Israel, dan Slovakia.

 

Pemerintah RI Serius

Indonesia bisa menjadi host Piala Dunia U-20 edisi ke-23 itu setelah terpilih lewat Sidang Dewan FIFA di Shanghai, Tiongkok, 24 Oktober 2019. Indonesia menyisihkan kandidat-kandidat lainnya seperti Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Brasil, Peru, Myanmar, dan Thailand.

Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara setelah Malaysia di 1997 atau negara ketujuh di Asia yang menggelar ajang ini. Semula, direncanakan diadakan di 2021. Namun, karena tingginya kasus Covid-19, pada 24 Desember 2020 FIFA memutuskan untuk menundanya ke 2023.

Sebagai tuan rumah, Indonesia pun sudah mengajukan enam stadion di enam kota untuk menggelar pertandingan dan telah disetujui oleh FIFA. Seperti tertuang di dalam Instruksi Presiden nomor 8 tahun 2020, keenamnya yaitu Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat Bandung (Jawa Barat), Stadion Manahan Solo (Jawa Tengah). Kemudian Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (Jawa Timur), Stadion I Wayan Dipta Gianyar (Bali), dan Stadion Gelora Sriwijaya Palembang (Sumatra Selatan).

Keseriusan pemerintah tak sampai di situ saja. Presiden Joko Widodo pun memerintahkan kepada menteri-menterinya untuk merenovasi keenam venue tadi.  Ini agar layak menjadi lokasi merumputnya para wonderkid dari lima benua. Hal itu terungkap dari rapat kabinet terbatas soal pesiapan Piala Dunia U-20 2023 yang diadakan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Mengutip pernyataan Presiden, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, menteri-menteri terkait diminta untuk segera melakukan langkah-langkah perbaikan tersebut. “Presiden meminta kami segera memperbaiki karena ada batas waktu, kira-kira Oktober akan dilihat oleh FIFA,” ujar Menpora yang juga Ketua Pelaksana Panitia Nasional Piala Dunia U-20 2023 (INAFOC).

Menpora mencontohkan bahwa Stadion Manahan yang semula sudah disiapkan, namun dalam beberapa waktu juga dipakai untuk dua turnamen pramusim. Keduanya, Piala Menpora dan Piala Presiden dijadikan sebagai pemanasan seluruh klub nasional menjelang kompetisi Liga 1 musim 2022-2023. Stadion ini juga sempat dipakai sebagai venue ASEAN Paragames 2022 serta menjadi kandang klub Persis Solo, peserta Liga 1 musim ini.

Permintaan ini turun setelah adanya masukan dari FIFA usai melakukan inspeksi di enam stadion, 8-17 Juni 2022 lalu. Ketika itu, satu delegasi mini dipimpin Direktur Kompetisi Usia Muda FIFA, Roberto Grassi menengok persiapan fisik stadion. Seperti dikutip dari website Sekretaris Kabinet, FIFA menemukan masih adanya sejumlah kekurangan yang harus segera dilengkapi, seperti kondisi infrastruktur yang masih perlu diperbaiki dan masih minimnya kelengkapan peralatan penunjang.

 

Kejutan FIFA

Kendati demikian, Grassi melihat kesungguhan Indonesia sebagai tuan rumah karena seluruh pemangku kepentingan mendukung penuh perhelatan dua tahunan tersebut. Ia bahkan turut mengunggah foto-foto kondisi stadion yang dikunjungi ke akun media sosialnya di Twitter. “Kami akui ada banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan meski kami lihat segala sesuatunya mulai menjanjikan. Kami yakin dapat menghadirkan sebuah perhelatan yang luar biasa di Indonesia,” ucapnya seperti dikutip dari website FIFA, 17 Juni 2022.

Sebuah kejutan pun diberikan pihak FIFA tepat di perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 tahun, 17 Agustus 2022 lalu. Federasi yang berkantor pusat di Zurich, Swiss itu mengumumkan lambang resmi Piala Dunia U-20 2023. Lambang tersebut didominasi warna merah, putih, biru, kuning, emas, dan ungu yang membentuk trofi Piala Dunia U-20.

Dikutip dari situs resmi FIFA, lambang tersebut terinspirasi warna bendera Indonesia. Warna emas menunjukkan kekayaan alam di perut Indonesia dan warna biru yang seperti aliran air mencerminkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut serta cermin dari warna pada batik.

Kemudian kuning melambangkan energi para pemain dan penonton untuk meramaikan event ini. Terakhir adalah warna ungu pada tulisan “U-20 World Cup Indonesia 2023” yang menunjukkan unsur alfabet sansekerta warisan budaya Nusantara di masa lampau.

“Selain menjadi kesempatan yang tepat untuk menunjukkan semangat sepak bola Indonesia kepada dunia, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 juga akan membantu mengembangkan olahraga di tanah air. Akan ada warisan infrastruktur yang signifikan yang akan bermanfaat bagi sepak bola di Indonesia di tahun-tahun mendatang,” ujar Direktur Turnamen FIFA Jaime Yarza.

Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Maaike Ira Puspita yang mendampingi tim kecil FIFA mengaku sudah tidak sabar untuk segera menghadirkan suguhan berkelas dunia dari 24 tim nasional usia muda di Indonesia. PSSI siap mengajak masyarakat berduyun-duyun memenuhi stadion untuk mendukung skuad Garuda Muda dan menonton seluruh timnas dari 24 negara yang bertanding.

Ini akan menjadi kesempatan besar bagi Indonesia menunjukkan kepada dunia bagaimana masyarakatnya begitu mencintai sepak bola dan itu siap dibuktikan kurang dari satu tahun ke depan. Selamat datang Piala Dunia U-20 di Nusantara!

Penulis: Anton Setiawan