Operasi Patuh Marano 2024 Berakhir, AKP Andri Aryansyah: Kami Terus Lakukan Edukasi

Kasat Lantas Polres Majene AKP Andri Aryansyah didampingi Kasi Humas Iptu Suyuti pada konferensi pers di ruang data Polres Majene, Senin (29/07/2024).

MAJENE – Upaya menekan angka pelanggaran lalu lintas melalui sosialisasi kepada para pelajar rupanya masih perlu ditingkatkan di daerah ini.

Dibuktikan dari segi profesi pelanggar, mayoritas adalah pelajar atau mahasiswa dengan jumlah 167 orang, disusul karyawan atau swasta sebanyak 59 orang dan profesi lainnya sebanyak 47 orang.

Pembuktian ini tercatat setelah berakhir pelaksanaan Operasi Kepolisian dengan sandi Patuh Marano 2024 di tingkat Polres Majene. Operasi yang mengedepankan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) ini telah berlangsung selama empat belas hari, dimulai dari tanggal 15 hingga 28 Juli 2024.


“Selama operasi Patuh Marano 2024, telah dilakukan tindakan penilangan sebanyak 273 perkara, meningkat 105 persen dibandingkan dengan Operasi Patuh tahun lalu yang hanya mencapai 133 perkara,” ungkap Kasat Lantas Polres Majene AKP Andri Aryansyah didampingi Kasi Humas Iptu Suyuti pada konferensi pers di ruang data Polres Majene, Senin (29/07/2024).

Namun jumlah teguran pada Operasi Patuh Marano 2024 lanjutnya, mengalami penurunan sebesar 40 persen dengan 164 perkara dibandingkan tahun lalu yang mencapai 273 perkara.

“Jenis kendaraan yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah sepeda motor dengan 249 perkara, diikuti mobil barang sebanyak 14 perkara dan mobil penumpang sebanyak 10 perkara,” urainya.

Untuk golongan usia pelaku pelanggaran didominasi usia 16 sampai 20 tahun sebanyak 160 orang, usia 21 sampai 25 tahun sebanyak 57 orang, usia 26 sampai 30 tahun sebanyak 41 orang, dan golongan usia lainnya sebanyak 15 orang.

“Selama Operasi Patuh Marano 2024, tercatat 6 kasus kecelakaan lalu lintas dengan jumlah korban luka ringan sebanyak 10 orang dan kerugian materiil sebesar Rp14.000.000,” jelasnya.

Dituturkan, tujuan utama dari operasi Marano 2024 adalah menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, kecelakaan, dan fatalitas korban kecelakaan serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.

“Melihat jumlah pelanggaran yang didominasi dari pelajar atau mahasiswa, tentu kami dari Satlantas Polres Majene akan terus melakukan edukasi serta pembinaan agar timbul kesadaran dalam berlalu lintas dan dapat menjadi pelopor keselamatan di sekolahnya,” aku Andri Aryansyah.

Ia berharap, dengan berakhirnya Operasi Patuh Marano 2024, disiplin masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat dan angka pelanggaran serta kecelakaan dapat terus menurun di masa mendatang. (hfd)