MAJENE – Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) dipimpin Misbahuddin.
Menyikapi aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Kantor DPRD Majene pada Jumat 23 Agustus itu, membuat beberapa fasilitas kantor mengalami kerusakan berat.
Atas kejadian ini, Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar meninjau lokasi aksi, Sabtu (24/08/2024). “Sebelum kita mengunjungi TKP, kita melakukan rapat evaluasi bersama seluruh Pejabat Utama Polres Majene untuk membahas aksi yang berujung ricuh,” terang Irjen Pol Adang Ginanjar.
Setelah melakukan rapat, Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar langsung memeriksa ruangan rapat paripurna yang menjadi titik pusat kericuhan.
“Sebagai petugas, kita harus proaktif mengawal mahasiswa saat berunjuk rasa. Kita harus berani tampil membangun komunikasi yang baik, terutama saat tensi aksi tinggi,” ujar Kapolda.
Ia menekankan, pentingnya pendekatan persuasif kepada mahasiswa. “Kepada Kapolres Majene dan seluruh personelnya untuk dapat membangun komunikasi yang baik dan empatik dengan para mahasiswa,” pintanya.
Ia berharap, pendekatan persuasif dapat meredam emosi mahasiswa dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Dengan komunikasi yang baik, kita bisa membangun simpati dan kepercayaan dari para mahasiswa terhadap pelayanan Kepolisian,” ungkapnya.
Kapolda Sulbar juga menegaskan, mengevaluasi kinerja personel dan strategi pengamanan yang diterapkan selama aksi unjuk rasa.
“Evaluasi ini untuk menemukan solusi dan strategi yang lebih efektif dalam menangani aksi unjuk rasa di masa mendatang,” pungkasnya. (hfd)
