MAJENE – Beras adalah kebutuhan pokok dan menjadikan permintaan beras untuk konsumsi masyarakat akan meningkat haruslah terpenuhi.
Untuk itu, Satuan Intelejen Keamanan (Sat Intelkam) Polres Majene terus melakukan langkah dengan melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak Bulog Kabupaten Majene terkait dengan ketersedian stok beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat .
“Pihak bulog menyampaikan bahwa tidak ada ke khawatiran untuk terjadi kelangkaan beras, dimana harga beras saat ini sudah kembali normal sejak pertengahan April tahun ini,” jelas Banit Sat IK Briptu M. Indra Permana Rajab, Jumat (23/08/2024).
Ia menyebutkan, beberapa daerah kabupaten telah melakukan panen, seperti Kabupaten Polman. “Kabupaten Pinrang juga sedang melakukan panen raya sehingga untuk menutupi kebutuhan masyarakat sangat di mungkinkan terpenuhi,” urainya.
Dituturkan, saat ini stok beras di Gudang Bulog Majene sebanyak 10.820 kilogram. Termasuk ketersediaan minyak goreng yang tersimpan di gudang bulog Majene sebanyak 29.400 liter.
“Saat ini beras SPHP tetap berjalan sesuai jadwal, stok beras yang ada di Gudang Bulog Majene bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sampai 3 hingga 4 bulan ke depan termasuk pada peringatan Maulid Nabi,” terangnya.
Diungkapkan, selain berkoordinasi pihak bulog Majene, juga melakukan pemantauan di beberapa toko sekitar Pasar sentral Majene dan para pemilik pabrik gabah.
“Pemilik gabah menyampaikan, bahwa ketersediaan gabah kering di gudang, akan memenuhi kebutuhan masyarakat,” akunya.
Untuk lebih memastikan ketersediaan sejumlah bahan pokok lanjut Briptu M. Indra, telah berkoordinasi Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Majene.
“Hasil koordinasi dengan pihak Kopenrindag Majene, bahwa ketersedian dan harga sembako ri Majene masih terpenuhi,” tuturnya.
Untuk hasil pemantauan harga beberapa jenis sembako di pasar sentral Majene seperti telur, sayur dan bawang masih dalam keadaan aman dan terkendali.
Sebagian besar harga sembako tidak ada kenaikan, hanya saja untuk jenis tomat mengalami penurunan yang sangat signifikan di mana saat ini hanya di hargai 4000 per kilogram tidak sebanding dengan biaya yang di keluarkan para petani. (hfd)
