MAMUJU – Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof. Husain Syam mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang akan memprogramkan Sekolah Berbasis Vokasi.
Sekolah Vokasi adalah program pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki keahlian terapan dan siap untuk bekerja.
Pendidikan vokasi berfokus pada penguasaan keterampilan dan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan di bidang tertentu.
Menurut Rektor UNM dua periode (2016-2020, 2020-2024) ini, berbagai kebijakan memang sepatutnya diprogramkan Pemprov Sulbar. Salah satunya adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Sekolah Berbasis Vokasi adalah salah satu upaya meningkatkan kualitas SDM kita. Ini berimbas pula untuk menekan angka putus sekolah. Bahkan diharapkan sekolah berbasis vokasi dapat mengentaskan kemiskinan di Sulbar,” ujarnya.
Husain Syam menjelaskan, sekolah berbasis vokasi adalah pendidikan yang menekankan kepada praktek. Sekolah berbasis vokasi harus didukung dengan kurikulum pendidikan vokasi.
“Itu artinya, sekolah berbasis vokasi pada metode perkuliahan lebih banyak menggunakan sistem praktek. Sekolah berbasis vokasi memang lebih dominan pada pendidikan yang bersifat terapan,” jelasnya.
Kebijakan Pemprov Sulbar yang mendorong Sekolah Berbasis Vokasi, dinilai pula Husain Syam sebagai salah kebijakan strategis untuk mengentaskan kemiskinan.
“Sekolah Berbasis Vokasi yang menggunakan kurikulum pendidikan vokasi akan selalu berorientasi kepada kecakapan kerja. Ini juga selalu disinkronkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan,” ujarnya.
Husain Syam menambahkan, Sekolah Berbasis Vokasi yang akan dibangun di Sulbar juga harus melihat potensi sumber daya alam (SDA) dan perkembangan teknologi.
“Bila merujuk pada potensi SDA kita, maka Sekolah Berbasis Vokasi yang paling layak didirikan harus berbasis pada pertanian, perkebunan, perikanan atau pertambakan dan pendidikan teknik terapan,” ujarnya.
Husain Syam melanjutkan, pada bidang fokus kepada terapan pengembangan dan pengelolaan industri kepala sawit dan kelapa dalam. Pada bidang perkebunan, fokus kepada pengembangan dan pengelolaan kakao dan kopi.
Sementara pada bidang perikanan atau pertambakan, Sulbar potensi untuk pengembangan akuakultur, seperti pengembangan udang vaname. Pada bidang teknik terapan lebih fokus kepada penyiapan tenaga kerja pada bidang teknik sipil, teknik industri dan teknik pertambangan.
Pemikiran Husain Syam tersebut sekaligus menyikapi rencana Pemprov Sulbar yang akan memprogramkan Sekolah Berbasis Vokasi. Pemprov Sulbar bahkan telah menindaklanjuti hasil kesepakan bersama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Negeri Makassar (UNM).
Sementara untuk momen Hari Guru Nasional 2024 yang diperingati pada setiap tanggal 25 November, Husain Syam juga menilai pentingnya pembenahan sistem pendidikan pada jenjang SD hingga SMA.
“Momen Hari Guru Nasional pada tahun 2024 ini tentu sangat spesial. Ini adalah Hari Guru Nasional yang genap 30 tahun setelah ditetapkan melalui Keppres pada tahun 1994. Tentu kita harus selalu berterima kasih kepada guru kita,” ujarnya.
Menurut Husain Syam, kebijakan pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah seharusnya diperbaiki. Apalagi dengan telah terbentuknya Kabinet Merah Putih pada era Presiden Prabowo Subianto ini.
“Bila kita melihat perkembangan pendidikan pada sejumlah negara maju, kita masih tertinggal. Termasuk pada pengembangan kurikulum pendudukung pada bidang akademik maupun non akademik dalam bentuk program ekstrakurikuler,” ungkapnya. (*)