MAJENE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Rapat melalui Video Conference (VC) bersama Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo serta seluruh Forkopimda se-Indonesia. Bertempat di ruang Rapat Wakil Bupati Majene, Rabu (28/04/2021).
Pengarahan Presiden RI Joko Widodo menjelaskan, pertemuan melalui VC dalam rangka mendekati hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dengan mengadakan dua hal utama berkaitan denganĀ Covid-19 dan Ekonomi.
“Kenapa Covid-19 yang diangkat berkali kali, karena mengaca perkembangan Covid di India, yang mana pada bulan Oktober 2020 sampai Januari 2021 berhasil melandaikan kurvanya, India menurunkan sampai 10.000 kasus per hari, tapi akhir ini terjadi lonjakan yang sangat exponensial menjadi 350.000 kasus aktif per hari, inilah yang menjadi kehati-hatian kita semua, bukan hanya India, juga Turki, Brazil dan Uni Eropa,” urai Joko Widodo.
Ia menegaskan, sekecil apapun kasus di kabupaten, sebagai pimpinan daerah untuk tidak lengah dan tetap mengikuti kurvanya. “Bila naik lagi, segera ditekan kembali untuk dapat turun. Hati-hati terhadap libur panjang yang akan dihadapi kedepan ini, saya lihat beberapa daerah sudah mulai mengalami kenaikan, tetap waspada dan hati-hati dengan mudik lebaran, agar dicek dan pengaturannnya diperhatikan,” pintanya.
Dikatakan, survei masyarakat yang akan melakukan mudik ke kampung halaman sebelum ada larangan mudik sebesar 89,1 juta, namun setelah keluar larangan mudik menjadi cenderung turun. “Bukan hanya tutup dan sekat jalan saja yang diperhatikan, namun kuncinya adalah secara ketat patuh terhadap Prokes Covid-19,” tuturnya.
Ia mengajak, apabila semua kepala daerah dan forkopimda menyatu dalam mencegah mudik, maka persoalan penyebaran Covid-19 akan dapat diatasi. “Vaksin Covid-19 agar menjadi perhatian serius, karena sampai 27 April ini vaksinasi baru 18,9 juta dosis se-Indonesia, sementara target Juli 2021 atau sekitar 70 juta orang,” urai Presiden.
Selain itu, untuk ekonomi pada April, Mei, Juni adalah penentu pemulihan ekonomi di 2021, yaitu kenaikan pada level 0,3 – 0,6. Konsumsi listrik sudah mulai mengalami pertumbuhan naik 3,3 persen, baik Industri maupun rumah tangga. “Untuk Impor barang modal yang bukan barang konsumsi meningkat 33,7 persen yang sebelumnya negatif, karena indeks keyakinan konsumen meningakat pada Maret 2021 mencapai 93,4 persen.
Ia menguraikan, indeks penjualan ritel meningkat mencapai 182,3 persen pada Maret 2021. “Saya mengajak kepada seluruh provinsi dan kabupaten kota agar segerakan belanja APBD, yg tinggi baru belanja pagawai 63 persen, belanja modal baru 5,3 persen padahal perputran uang di daerah sangat menentukan pertumbuham ekonomi, transfer uang dari pusat jangan disimpan saja di Bank (182 Trilium) melainkan harus segera dibelanjakan,” pintanya.
Presiden RI menekankan, kepada Pemda harus sigap terhadap Bantuan Sosial Masyarakat dan segera mecairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. “Untuk investasi harus kemudahan dan kecepatan pelayan diperhatikan, terutama perizinan. Dan Undangan-undang Cipta Kerja mengamanahkan kita untuk mempercepat perizinan karena kunji pertimbuhan ekonomi ada pada investasi, baik Nasional maupun di daerah,” pungkasnya.
Sementara, Bupati Majene Lukman Nurman menyikapi apa yang menjadi harapan Presiden RI. “Kami butuh dukungan kepada semua Forkopimda dan jajarannya, agar dapat ditindaklanjuti pada institusi kita, apa yang baru saja kita dengarkan bersama. Intinya kita bekerja secara rapi dan disiplin terhadap anggota kita sendiri dan masyarakat secara umum,” pintanya.
Bupati Majene berpesan, kepada Pj. Sekda Majene agar segera menginstruksikanĀ semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar segera melakukan belanja modal. ” Ini untuk pertumbuhan ekonomi di Majene agar dapat segera naik,” ujar Lukman. (***)