MAJENE – Dalam bidang Agroekoteknologi diharapkan dapat menghasilkan berbagai macam teknologi yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, juga diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu serta teknologi produksi pertanian dalam upaya peningkatan produktifitas pertanian secara berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan.
Harapan ini sampaikan Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Kabupaten Majene Abdul Azis saat membuka Praktik Lapang Terpadu Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian dan Kehutanan (Fapertahut) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di lokasi food estate Dusun Galung Paara Desa Pamboborang Kecamatan Banggae, Kamis (06/06/2024).
“Kami menyambut baik kerjasama kegiatan praktik lapang ini sebagai kesempatan bersama antara pemerintah dan institusi pendidikan, seperti Unsulbar dalam mengungkap realitas di lapangan. Pembangunan pertanian ini harus dimulai dari pengamatan yang serius dan membutuhkan keterlibatan banyak pihak termasuk kampus,” tutur Abdul Azis.
Kehadiran para dosen bersama ratusan mahasiswa di tengah lahan petani lanjutnya, dapat menemukan inspirasi untuk penelitian yang akan memberi dampak positif terhadap pembangunan pertanian.
“Kami siap jika ada yang Dinas dapat beri bantuan kepada Prodi Agroekoteknologi, sebab ada banyak petani di Majene yang dapat dikunjungi untuk memikirkan bersama mengenai kemajuannya, dan kami memberi motivasi kepada mahasiswa untuk terus belajar, bahkan jika perlu melanjutkan kuliah sampai level tertinggi,” pesannya.
Ia mengemukakan, kepada para mahasiswa untuk tidak putus semangat dalam belajar, termasuk melakukan kegiatan praktik lapang terpadu Program Studi Agroekoteknologi.
“Kita bisa melihat langsung bagaimana petani dan apa masalahnya. Setelah itu, silakan pelajari dan cari solusinya lewat penelitian,” ulasnya.
Ditempat yang sama, Koordinator Program Studi Agroekoteknologi Unsulbar Nurmaranti Alim, S.P., M.Si. menjelaskan, praktik lapang terpadu menjadi bagian penting dari proses pembelajaran di kampus untuk menyempurnakan pembelajaran yang telah dilakukan di ruang kelas.
“Lokasi praktik lapang di Desa Pamboborang sangat tepat untuk mata kuliah yang sedang berjalan di semester kali ini,” terangnya.
Ia mengucap terimakasih atas dukungan penuh dari jajaran Distanakbun Majene, mulai dari staf, penyuluh, hingga petani binaan atas terlaksananya praktik lapang terpadu untuk kegiatan pembelajaran bagi mahasiswa didik,” ucap Nurmaranti.
Sementara Ketua panitia pelaksana praktik lapang terpadu prodi agroekoteknologi Unsulbar Dr. Niken Nur Kasim, S.P., M.P. juga menyebut, pelaksanaan praktik lapang terpadu diikuti para mahasiswa dan dosen. “peserta yang hadir lebih dari 125 orang mahasiswa dan 12 orang dosen prodi agroekoteknologi,” rinci Doktor bidang Virologi Tanaman itu.
Niken berharap, agar mahasiswa dan dosen dapat memanfaatkan praktik lapang terpadu dengan baik untuk mempelajari mengenai kondisi pertanian di Majene.
“Adik-adik mahasiswa dan dosen, bisa mendapatkan ide penelitian yang bisa dilakukan untuk memajukan pertanian daerah kita, baik itu skripsi maupun jurnal ilmiah bagi dosen-dosen,” pesannya. (hfd)