Kepala Desa Pati’di Rusli didampingi stafnya stafnya saat melayani masyaraknya dalam penyaluran/pembayaran BLT Dana Desa tahap keenam, Sabtu 19 Desember 2020. (foto: ishaka m. toib)
MAMUJU – Belum meredanya penyebaran/penularan Covid-19 menjadi perhatian serius Pemerintah Desa Pati’di, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. Buktinya, penyaluran/pembayaran bantuan langsung tunai (BLT) di desa ini sudah diingatkan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dalam surat undangan yang diterima masing-masing penerima BLT Dana Desa tahun anggaran 2020, pada tiga bulan berturut-turut atau pada penyaluran tahap pertama hingga tahap ketiga, salah satu persyaratannya adalah memperhatikan ketentuan pencegahan Covid-19 dengan menggunakan masker.
Demikian halnya pada penyaluran lanjutan BLT Dana Desa untuk tahap keempat hingga tahap keenam. Masyarak penerima bantuan sebesar Rp 300.000 /kepala keluarga tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
“Kami sudah menyampaikan undangan bahwa apabila datang ke kantor desa untuk menerima pembayaran BLT Dana Desa harus memperhatikan ketentuan pencegahan Covid-19 dengan menggunakan masker,” ujar Rusli, Kepala Desa Pati’di usai menyerahkan BLT, Sabtu (19/12/2020).
Penerima BLT Dana Desa sebanyak 181 kepala keluarga dari sekitar 3.000 jumlah penduduk Desa Pati’di diwajibkan melakukan antrian sebelum giliran namanya dipanggil. Selain itu, pengaturan kursi tempat duduk pun dilakukan oleh pihak pemerintah desa setempat untuk menjaga jarak.
Rusli yang juga Sekretaris Apdesi Kabupaten Mamuju menyampaikan, masyarakat yang merasa terdampak Covid-19. Tidak sedikit yang kehilangan lapangan pekerjaan maupun keterbatasan ruang gerak untuk mencari nafkah. Masyarakat desa sangat merasa terbantu dengan adanya program pemerintah yang menyalurkan BLT Dana Desa.
“Insya Allah kita akan melaksanakan lagi pada tahap selanjutnya apabila dana masih tersedia. Mudah-mudahan tahun 2021 nanti anggaran yang diterima desa stagnan atau tidak turun. Program pembangunan infrastruktur di desa yang kami rencanakan bersama masyarakat sebelumnya tidak terpenuhi, karena angaran terserap untuk pemberdayaan masyarakat akibat dampak dari Covid-19,” ujarnya. (ishaka m. toib)