Pemkab Majene Serahkan Data Kerusakan Rumah

MAJENE – Bupati Majene Lukman Nurman menyatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene telah menyerahkan seluruh data kerusakan bangunan rumah akibat dampak gempa bumi yang terjadi pada Januari 2020 lalu.

“Tentu kita berharap agar segera dapat direalisasikan pihak Kementerian PUPR melalui Dirjen Cipta Karya. Dan apa yang disampaikan Sekprov Sulbar sudah mewakili keinginan kami di Majene,” tutur Lukman pada Rapat Pembahasan Kemajuan Pelaksanaan Rehabilitasi, Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Sulbar via Zoom Meeting, Vidcom di ruang Rapat Bupati Majene, Senin (15/02/21).

Bupati melaporkan kerusakan rumah berdasarkan kategori di Kabupaten Majene pada tahap I sebanyak 4099 rumah, dengan rincian rusak berat 1774, rusak sedang 1140, rusak ringan 1185 rumah. “Untuk tahap akhir saat ini menjadi 7240 rumah dengan rinciannya rusak berat 3005, rusak sedang 1727, rusak ringan 2508 rumah,” rincinya.


Bupati Majene juga menyampaikan, sebagai tanggungjawab Pemkab Majene terkait relokasi warga yang sangat mendesak terdapat di dua kecamatan, yakni Kecamatan Ulumanda dan Malunda. “Dari 2 Kecamatan ini terdapat 15 dusun yang minta direloksi,” terang Lukman.

Ia menyebut, untuk warga Kecamatan Ulumanda yang ingin direlokasi berada di Desa Kabiraan, yaitu Dusun Kabiraan 74 Kepala Keluarga (KK), Dusun Babbasondong 48 KK, Dusun Tammerimbi 45 KK, Dusun Tammerimbi Barat 44 KK, Dusun Tammerimbi Utara 37 KK.

“Untuk warga Desa Tandeallo berada di Dusun Lombe sebanyak 38 KK, Dusun Paku 33 KK, Dusun Bette Betteng 32 KK, Dusun Pangngadaang 37 KK dan warga di Desa Popenga berada di Dusun Pullao sebanyak 33 KK,” urainya.

Selanjutnya, untuk Kecamatan Malunda berada di Desa Bambangan Dusun Bambangan sebanyak 60 KK, Dusun Batususun 85 KK. “Untuk Desa Mekkatta terdapat di Dusun Aholeang sebanyak 57 KK, Dusun Rui 35 KK dan Desa Salutahonang berada di Dusun Salurindu sebanyak 30 KK,” tambahnya.