Merawat Lansia di Masa Pandemi Covid-19

Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja (Komisi IX DPR RI) di Kantor Desa Benggaulu, Dapurang, Pasangkayu, Kamis (22/10/2020).

SBChannel.id, Pasangkayu – Penduduk Lanjut Usia (Lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Di Indonesia, berjumlah sekitar 24,49 juta jiwa atau 9,27 persen dari total penduduk. Agar lansia tetap tangguh, yakni sehat, aktif, produktif, dan mandiri, maka keluarga harus memberikan dukungan potensial, baik ekonomi maupun sosial.

Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Bina Ketahanan Lansia dan Rentan BKKBN Pusat, Erisman, S.Si, M.Si, saat menghadiri Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja (Komisi IX DPR RI) di Kantor Desa Benggaulu, Dapurang, Pasangkayu, Kamis (22/10/2020).

Pada kegiatan ini, semua peserta, panitia pelaksana dan pemateri disiplin untuk memakai masker dan menjaga jarak. Khusus tempat duduk peserta diatur jaraknya sesuai protokol kesehatan covid-19.


“Di masa Covid-19 ini, kita dituntut untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah program pembangunan keluarga. Nah, dalam program ini, diantaranya kita ingin mewujudkan lansia tangguh, yaitu sehat, aktif, produktif, dan mandiri. Tua itu pasti, sejahtera itu pilihan, makanya jangan tua sebelum kaya,”ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IX DPR RI Dapil Sulawesi Barat, Hj. Andi Ruskati Ali Baal, mengharapkan agar selalu semangat di masa Covid-19 dan tetap memperhatikan keluarga-keluarganya yang berusia lanjut, dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan untuk setiap aktivitasnya.

“Saya mengharapkan agar Bapak Ibu yang hadir ini, untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan, baik di dalam rumah, terlebih jika melakukan kegiatan di luar rumah. Bagi keluarga yang memiliki lansia untuk diperhatikan kesehatannya agar kita semua terhindar dari Covid-19. Jangan takut jadi lansia. Lansia harus tetap semangat,” ujarnya.

Untuk itu, Andi Ruskati mengimbau agar para lansia tetap peduli untuk selalu memakai masker, menjaga jarak saat beraktivitas dan rajin mencuci tangan. “Lansia sangat rentan terpapar covid-19. Sehingga harus selalu didampingi dan diingatkan untuk menjaga kesehatan,” uajarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat, Nuryamin, STP, MM, mengungkapkan bahwa dalam upaya mewujudkan lansia tangguh, dilakukan melalui pendekatan 7 dimensi lansia tangguh yang prakteknya dilakukan oleh para penyuluh KB dan kader di lapangan.

“Sekarang ini kita senantiasa sosialisasikan tujuh dimensi bagi terwujudnya lansia tangguh, yaitu dimensi spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, professional dan vokasional, serta lingkungan. Peran-peran ini dilaksanakan oleh penyuluh KB dan kader di lapangan dengan mengaktifkan kelompok BKL, bina keluarga lansia,”paparnya.

Sasaran kegiatan kemitraan antara BKKBN dan Komisi IX DPR RI ini adalah keluarga-keluarga yang memiliki ibu hamil dan /atau memiliki bayi umur di bawah 2 tahun (baduta); keluarga yang memiliki remaja (penduduk usia 10-24 tahun); keluarga yang memiliki lansia; dan keluarga yang menjalankan usaha kecil ekonomi produktif. Sosialisasi juga diikuti dengan pembagian sembako bagi keluarga yang terdampak ekonomi Covid-19.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19, dapat dirangkum sebagai berikut:

  1. Jaga kebersihan tangan. Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, apabila permukaan tangan tidak terlihat kotor. Namun, apabila tangan kotor maka bersihkan menggunakan sabun dan air mengalir.
  2. Jangan menyentuh wajah. Dalam kondisi tangan yang belum bersih, sebisa mungkin hindari menyentuh area wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut.
  3. Terapkan etika batuk dan bersin. Ketika kita batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh. Jika virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka orang lain bisa terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita.
  4. Pakai masker. Bagi Anda yang memiliki gejala gangguan pernapasan, kenakanlah masker medis ke mana pun saat Anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain.
  5. Jaga jarak. Untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, kita harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.
  6. Isolasi mandiri. Bagi Anda yang merasa tidak sehat, seperti mengalami demam, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas, diminta untuk secara sadar dan sukarela melakukan isolasi mandiri di dalam rumah.
  7. Jaga kesehatan. Selama berada di dalam rumah atau berkegiatan di luar rumah, pastikan kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama beberapa menit, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga ringan. Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kesehatan selama masa pandemi ini. (***)