SBChannel.id, Mamuju – Melihat perkembangan virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Barat yang semakin meningkat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menghadirkan laboratorium RT-PCR (reverse transcription polymerase chain reaction) demi mempermudah dan mempercepat penangan Covid-19.
Sekretaris Daerah Sulbar Muhammad Idris meninjau sekaligus mengecek kondisi mobil laboratorium pemeriksaan RT-PCR di pelataran Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Senin (12/10/2020).
Perkembangan Covid-19 di Sulawesi Barat yang semakin hari semakin meningkat, membuat Pemprov Sulbar berinisiatif membeli mobil laboratorium. Tujuannya agar dapat melakukan contact tracking pemeriksaan SWAB dalam sebaran yang luas dengan hasil yang cepat dan akurat.
Mobil Laboratorium RT-PCR ini bisa beroperasi secara mobile ataupun berpindah-pindah sesuai kebutuhan tes khusus daerah zona merah yang memerlukan percepatan tes dan mendapatkan hasil yang cepat. Sehingga hasil yang di dapat akan sangat mempengaruhi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Sulawesi Barat.
Muhammad idris mengatakan, dengan adanya fasilitas mobil laboratorium RT-PCR ini dapat menghemat waktu dalam mengetahui hasil pemeriksaan SWAB secara akurat sehingga masyarakat Sulawesi Barat dapat terlayani dan terfasilitasi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr Muhammad Alief Satria mengatakan, mobil laboratorium RT-PCT mampu melakukan uji SWAB sampai 2.000 sampel per hari. Namun untuk sementara atau tahap awal diprediksi 300 sampel per hari, sebab masih perlu dilakukan pematangan sehingga dapat bekerja secara optimal.
“Dengan adanya mobil RT-PCR layanan SWAB test ini di Sulawesi Barat semoga bisa maksimal memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tapi yang lebih penting adalah kesadaran masyarakat untuk selalu sdar menggunakan masker dan menjaga jarak. Intinya tetap menjaga kesehatan,” harapnya.
Mobil laboratorium RT-PCT ini dapat melakukan Uji SWAB sebanyak 64 sampel dalam 40menit, dan diharapkan masyarakat Sulawesi Barat dapat terfasilitasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT- PCR) untuk mendeteksi virus penyebab Covid-19
RT-PCR mempunyai keuntungan yakni ia merupakan metode yang menurut WHO paling akurat dalam menguji virus COVID-19.
Proses RT-PCR ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak tenaga atau ahli terlatih perlu dilibatkan baik untuk pengambilan swab sampai menjalankan protokol RT-PCR COVID-19. Cara ini juga memerlukan laboratorium dengan biosecurity level 2.
WHO menyatakan median durasi virus shedding adalah 14 hari. Dimana pada periode tersebut, jumlah partikel virus dalam tubuh dapat berfluktuasi. Beberapa pasien yang sudah sembuh bahkan dilaporkan masih menyebarkan virus setelah 22 hari. Beberapa lab di Korea Selatan dan India masih menemukan hasil tes positif Covid-19 pada hari ke-35.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19, dapat dirangkum sebagai berikut:
- Jaga kebersihan tangan. Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, apabila permukaan tangan tidak terlihat kotor. Namun, apabila tangan kotor maka bersihkan menggunakan sabun dan air mengalir.
- Jangan menyentuh wajah. Dalam kondisi tangan yang belum bersih, sebisa mungkin hindari menyentuh area wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut.
- Terapkan etika batuk dan bersin. Ketika kita batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh. Jika virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka orang lain bisa terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita.
- Pakai masker. Bagi Anda yang memiliki gejala gangguan pernapasan, kenakanlah masker medis ke mana pun saat Anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain.
- Jaga jarak. Untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, kita harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.
- Isolasi mandiri. Bagi Anda yang merasa tidak sehat, seperti mengalami demam, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas, diminta untuk secara sadar dan sukarela melakukan isolasi mandiri di dalam rumah.
- Jaga kesehatan. Selama berada di dalam rumah atau berkegiatan di luar rumah, pastikan kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama beberapa menit, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga ringan. Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kesehatan selama masa pandemi ini. (***)
(Asmi Saleh / Naskah M. Nabhan)